Dikasih Kardus dari Warga, Pemulung Temukan Granat Aktif dan 53 Butir Peluru
Merdeka.com - Seorang pemulung di Kupang, NTT bernama Soleman Benu (57) menemukan satu buah granat aktif dan 53 butir peluru senjata api, jenis revolver. Soleman Benu kemudian menyerahkan temuannya tersebut kepada Polsek Maulafa.
"Iya benar ada warga yang menyerahkan bahan peledak berupa granat dan peluru senjata api," kata Kapolsek Maulafa AKP Nuryani Trisani Ballu, Jumat (16/6).
Menurutnya, masyarakat di sekitar wilayah Maulafa sudah mulai sadar tentang bahaya memiliki, atau menyimpan senjata api dan bahan peledak. Kesadaran itu tidak terlepas dari upaya sosialisasi yang dilakukan anggota kepada masyarakat, sehingga warga langsung menyerahkan bahan peledak atau senjata api jika menemukan.
Nuryani Trisani Ballu menceritakan kembali keterangan Soleman Benu, bahwa pada Kamis (8/6) sekira pukul 09.00 Wita dia sempat melintasi perumahan polisi di Kelurahan Oesapa Selatan dengan tujuan memulung sampah dan barang bekas.
Saat itu, seorang ibu memanggil Soleman Benu untuk memberikan sampah-sampah yang telah diisi di dalam kardus. Dianggap sebagai berkat, Solaman Benu pun menerimanya.
Soleman dengan percaya diri langsung pulang ke rumah. Ia kemudian menyortir satu persatu barang-barang yang didapat saat memulung. Ternyata dari kardus tersebut ditemukan satu tas berukuran sedang yang di dalamnya ada dus kecil berisi peluru. Kemudian disortir lagi isi dalam tas ternyata ada satu buah granat.
Atas temuan barang-barang tersebut, Soleman melaporkan hal itu kepada pihak RT lalu diteruskan ke anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Penfui. "Anggota Bhabinkamtibmas kemudian bersama Pak Soleman Benu datang ke Polsek Maulafa untuk serahkan granat dan peluru ke kami di Polsek Maulafa," ungkap Nuryani Trisani Ballu.
Menurutnya, dia akan berkoordinasi dengan Polresta dan Sat Brimob Polda NTT untuk melakukan pemusnahan sesuai SOP. Barang yang ditemukan satu buah granat dan peluru senjata api revolver ada 53 butir peluru yang terdiri dari peluru warna kuning berjumlah 10 butir dan warna silver berjumlah 43 butir peluru.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Maulafa yang masih memiliki senjata rakitan maupun peluru yang tidak memiliki surat izin agar segera menyerahkan ke Polsek Maulafa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena apabila suatu saat nanti terjadi penyalahgunaan dari barang-barang tersebut akan dikenakan tindak pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara sesuai Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951," tutup Nuryani Trisani Ballu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaTelah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaNamun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMemencet jerawat merupakan hal yang haram dilakukan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya