Diiming-imingi kerja enak di Papua, ABG di Bekasi jadi korban perdagangan anak
Merdeka.com - W, perempuan berusia 16 tahun di Kota Bekasi, Jawa Barat diduga menjadi korban perdagangan anak. Dijanjikan kerja enak di Papua, rupanya korban yang baru lulus sekolah menengah pertama (SMP) ini dipekerjakan sebagai pelayan di tempat karaoke.
Hendrik, orangtua W mengatakan, anaknya berangkat ke Papua dua bulan lalu. Menurut dia, putrinya diajak IDR, seorang penjaga warung di kawasan Duren Jaya, Bekasi Timur.
"Anak saya tidak mau sekolah, karena biayanya mahal. Inginnya bekerja, lalu ketemu perempuan itu (IDR)," kata Hendrik di kediamannya, Kampung Teluk Buyung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (30/4).
Menurut keterangan anaknya melalui sambungan telepon, awalnya IDR menjanjikan pekerjaan enak di Papua, dengan bayaran tinggi. Tergiur dengan rayuan itu, W memutuskan untuk pergi ke Papua dengan biaya ditanggung oleh IDR melalui bosnya di Papua.
"Sebulan lalu mengaku di Pekanbaru, bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dari situ saya sudah panik, karena pergi tidak pamitan," kata dia.
Hendrik bingung mencari keberadaan anaknya. Ia sempat salah dengar bahwa anaknya berada di Penggilingan Baru, Jakarta Timur. Keluarga sempat mencari di sana, namun tidak ketemu.
Kabar terakhir datang dari Wit, rekan kerja W di Papua. Wit yang baru saja pulang dari Papua mengabarkan bahwa W bekerja di sebuah tempat karaoke. Bagai disambar petir di siang bolong, Hendrik marah, dan berusaha mencari IDR, serta melapor ke polisi.
"Anak saya sekarang masih di Papua, ingin pulang tapi tidak bisa," kata dia.
///////////////Motif penculikan bayi usia 25 hari di Depok diduga pelaku ingin punya anak
Dua penculik bayi inisial A di Depok ditangkap polisi. J dan A menculik bayi masih berumur 25 hari karena mengaku belum punya anak.
"Pelakunya adalah perempuan. Inisial J sama A. Otak dalam kasus penculikan ini adalah J. Motif pelaku nekat melakukan penculikan itu karena tak memiliki anak. Kemungkinan besar karena yang bersangkutan (J) itu ingin punya anak. Dia nggak punya anak. Yang bersangkutan mencuri anak untuk dipelihara," kata Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Bintoro saat dikonfirmasi, Senin (30/4).
Bayi malang itu, kata Bismo, ditemukan di rumah kontrakan A di Jalan Proklamasi, RT 4 RW2, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pagi tadi. Saat itu, A juga ada di dalam rumah.
"Bayinya kita temukan di rumah kontrakan si A," kata Bintoro.
Peristiwa tersebut masih didalami polisi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah keduanya bisa ditingkatkan sebagai tersangka atau tidak.
"Sampai saat ini kita masih BAP. Kita masih ambil keterangan yang bersangkutan, nanti setelah BAP baru kita akan gelar perkaranya. Kalau memang terbukti nanti kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaPendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaPria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir berternak ayam.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca Selengkapnya