Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dihantam gelombang, kapal bawa 10 ton tuna tenggelam di perairan Cilacap

Dihantam gelombang, kapal bawa 10 ton tuna tenggelam di perairan Cilacap Ilustrasi Kapal Tenggelam. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Dihantam gelombang tinggi, kapal motor (KM) Eka Sari jenis long line penangkap ikan tuna berbobot sekitar 30 gross ton (GT) tenggelam di perairan selatan Cilacap, Rabu (25/7), sekira pukul 03.00 WIB. Sepuluh ABK KM Eka Sari tenggelam. Beruntung seluruhnya selamat setelah ditolong nelayan setempat.

Sekretaris Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HNSI) Cilacap, Teuku Iskandar Muda menjelaskan kronologi kejadian KM Eka Sari hendak masuk ke area kolam besar Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). Namun secara bersamaan di pintu masuk pelabuhan, ada juga kapal yang hendak keluar.

KM Eka Sari lalu berusaha menghindari tabrakan dengan menyilangkan posisi kapal. Namun, secara bersamaan, ada gelombang tinggi yang menerjang. Akibatnya, kapal tenggelam.

"Kejadian tadi pagi. Ada 10 ABK. Alhamdulillah selamat semua. Tadi menurut informasi dari ABK, kejadiannya sekitar jam 3 atau jam 4 pagi," jelas Teuku Iskandar Muda.

Usai tenggelam, kapal terseret arus hingga ke perairan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Saat ini kapal terdampar di area pantai. Rencananya, kapal akan dievakuasi siang ini.

Kapal penangkap tuna dan cakalang ini telah berada di laut lepas sekitar satu bulan. Diperkirakan kapal ini membawa sekitar 10 ton ikan tuna dan cakalang hasil tangkapan.

Gelombang tinggi telah terjadi di perairan selatan Jawa Tengah sejak pertengahan pekan lalu. BMKG Stasiun Metereologi Cilacap memprakirakan pada Rabu (25/7), khususnya di perairan selatan Jawa Tengah, ketinggian gelombang bisa mencapai 6-9 meter. Tingginya gelombang berbahaya bagi semua jenis kapal dan aktivitas kelautan.

"Kami mengimbau kepada semua aktivitas pengguna jasa kelautan untuk waspada. Bila perlu menghentikan seluruh aktivitasnya, mengingat gelombang berpotesi sangat tinggi dan bisa mengancam keselamatan," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo dalam siaran persnya.

Teguh menjelaskan, dari pantauan satelit cuaca dan gradien angin permukaan, pada skala regional terdapat pusat tekanan tinggi di Samudera Hindia sebelah barat Australia, dan di Samudera Pasifik sebelah timur Australia.

Adanya badai tropis Wukong di samudera pasifik tenggara Jepang. Interaksi kondisi tersebut berakibat pada peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang.

"Gelombang selama bulan Juli dan Agustus 2018, diprakirakan akan terus berfluktuasi. Karena Juli dan Agustus merupakan puncak angin timuran, sekaligus juga puncak terjadi gelombang tinggi," kata Teguh.

Dampak gelombang tinggi di Cilacap, ombak bahkan menerpa tanggul penahan gelombang di pesisir selatan Cilacap. HNSI Cilacap telah menganjurkan agar nelayan tak melaut hingga kondisi gelombang perairan selatan dan Samudera Hindia normal.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya
Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat

Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.

Baca Selengkapnya
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran

Menjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya