Diduga, Bripda AF nekat tembak kepala hingga tewas karena batal kawin
Merdeka.com - Anggota Unit Reskrim Polsek Sungai Lilin, Musi Banyuasin, berinisial Bripda AF, bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri, dini hari tadi. Motif AF nekat melakukan bunuh diri masih diselidiki.
Namun dugaan sementara, bunuh diri dia lakukan karena frustasi usai rencana pernikahan dengan tunangannya batal.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengaku telah mendapat laporan kejadian tersebut. Dia tidak menduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Zulkarnain memastikan korban bunuh diri bukan karena pekerjaan. Kemungkinan besar, kata dia, hal itu dilakukan korban lantaran tak mampu menanggung permasalahan pribadi usai batal menikah.
"Ini tergantung jiwanya orang karena kondisi kejiwaan dan keimanannya yang lemah. Bayangkan, belum kawin terus mau ada rencana tiba-tiba dibatalkan," ungkap Zulkarnain, Senin (9/10).
Terkait dengan senjata yang digunakan, Zulkarnain menyebut masih dalam pemeriksaan. Sebab, bisa saja senjata itu bukan organik yang biasa digunakan anggotanya saat bertugas.
"Contoh ada polisi yang menembak waktu itu tidak punya senjata tapi gunakan airsoft gun, dimasukin peluru tajam. Ini harus diselidiki dulu," kata dia
Sementara itu, Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, Kompol Mansuri, mengatakan, korban mengalami luka tembakan tepatnya di pelipis kanan tembus ke kepala bagian belakang. Sedangkan pelurunya tidak ditemukan bersarang di kepalanya.
"Dilihat dari lukanya, tembakan ini dari jarak dekat. Hasil pemeriksaan akan diserahkan ke penyidik," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Bripda AF ditemukan tewas setelah menembak kepalanya sendiri, Senin (9/10) pagi. Korban baru saja mengantar tunangannya inisial RS (25) menggunakan mobil ke rumahnya di Desa Bentayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Banyuasin, Minggu (8/10) malam. Di sana, korban sempat bertemu dengan ibu tunangannya itu.
Tak lama, korban pamit pulang menuju Sungai Lilin. Sekitar pukul dua dini hari, warga yang sedang jaga malam mendengar letusan senjata api sebanyak satu kali sekitar 30 meter dari rumah tunangannya itu. Hanya saja, warga tidak mengecek situasi.
Keesokan harinya atau pukul tujuh pagi tadi, tunangan korban melihat mobil korban dan menemukan korban tewas dengan kondisi tertembak di kepala dan masih memegang pistol. Jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang. Korban sebelumnya sempat minta izin ke atasannya untuk melangsungkan pernikahan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaJaringan di tangannya mengalami kematian atau tak berfungsi sehingga mesti operasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnya"Dari Jawa itu ada 11 dermaga di tiga pelabuhan, dari mulai Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya