Dicari Keluarga, Pria Ini Ditemukan Meninggal di Kolong Jembatan Liliba Kupang
Merdeka.com - Seorang pria ditemukan meninggal dunia di bawah jembatan Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/1) sore. Pria asal Adonara, Flores Timur itu bernama Adolf Praditno Kia Koli.
Keluarga sebelumnya mencari keberadaan korban melalui media sosial, karena telah menghilang dari rumah sejak Minggu (12/1) pagi kemarin.
Korban nekat menghabisi nyawa dengan terjun dari atas jembatan karena diduga stres akibat penyakit diderita tak kunjung sembuh. Untuk menahan rasa sakit, korban setiap hari mengonsumsi obat disarankan dokter.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manase Jaha menjelaskan, selama di Kota Kupang korban tinggal bersama tantenya di perumahan Puri Rahayu, Blok E2 Liliba.
Ia menambahkan, korban menghilang dari rumahnya sejak hari Minggu kemarin, korban baru diketahui tewas setelah sepeda motor yang dikendarai terparkir tanpa pemilik, di ujung jembatan Liliba.
"Dari keterangan paman korban atas nama Donatus Nama Samon, korban diduga kuat stress karena sakitnya tak kunjung sembuh," ujarnya.
Usai dievakuasi dari dasar jembatan, jenazah korban langsung dibawa ke ruang pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ulli Kupang. Namun keluarga meminta untuk jenasah korban tidak dilakukan autopsi.
"Keluarga korban menolak jenazah diotopsi. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah," tambah Hasri.
Kemacetan sempat tak terhindarkan di jembatan Liliba karena ratusan warga menyaksikan proses evakuasi jenazah korban. Medan yang terjal membuat proses evakuasi, memakan waktu hingga dua jam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena sakit sebab tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya