Di RS Medika, dokter Bimanesh dikenal baik hati seperti malaikat
Merdeka.com - Bimanesh Sutarjo, dokter RS Medika Permata Hijau yang ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran menghalang-halangi penyidikan tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto.
Tidak sedikit karyawan rumah sakit yang percaya jika Bimanesh bertindak seperti dituduhkan KPK. Sebab, sehari-harinya, ia dikenal sosok yang baik dan tidak macam-macam.
"Tapi enggak mungkinlah dokter Bimanes. Baik banget. Suka bantu orang susah," kata salah satu karyawan rumah sakit ketika ditemui di RS Medika Permata Hijau, Kamis (11/1).
Dia menjelaskan, Bimanesh yang biasa praktik di RS Medika pada selasa dan kamis selalu mempermudah para pasiennya. Dan kata dia sering memberikan free kepada para pasiennya.
"Suka ngasih free sama pasiennya. Sebelum ada BPJS. Dipermudah kayak malaikat baik banget," tambah dia.
Diketahui sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) remsi menetapkan tersangka kuasa hukum Ketua DPR RI nonaktif Setya Novanto, Fredrich Yunadi dan Dokter yang merawat Novanto, Bimanesh Sutarjo di RS Permata Hijau, Jakarta Barat.
Mereka berdua diduga menghalang-halangi penyidik KPK dalam mega proyek e-KTP. Wakil pimpinan KPK, Basaria Panjaitan menjelaskan peran yang dilakoni Yunadi dan Bimanesh.
Pada Kamis (16/11) Setya Novanto dikabarkan mengalami kecelakaan dengan tiang listrik di kawasan Permata Hijau. Dan dibawa ke Rumah Sakit. Saat di rumah sakit Novanto langsung dibawa ke RS Permata Hijau. Basaria menjelaskan, Novanto tidak dibawa ke IGD dan langsung dibawa ke ruang rawat inap VIP.
"Sebelum SN dirawat di RS. Diduga Fredrich telah datang terlebih dahulu untuk berkoordinasi dengan pihak RS," kata kata Basaria di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
Kemudian, didapatkan pula informasi bahwa salah satu dokter di RS mendapatkan telepon dari seorang yang diduga Fredrich Yunadi. Dalam percakapannya, Yunadi memberi tahu kepada salah satu dokter tersebut untuk meminta kamar perawatan VIP dan berencana akan dibooking 1 lantai. "Padahal saat itu belum diketahui SN akan dirawat karena sakit apa," kata Basaria.
Basaria menjelaskan Fredrich Yunadi dan Bimanesh diduga bekerja sama untuk memasukan tersangka Setya Novanto ke Rumah Sakit untuk dilakukan rawat inap."Dengan data-data medis yang diduga dimanipulasi sedemikian rupa untuk menghindari pemanggilan dan pemeriksaan oleh penyidik KPK," ungkap Basaria.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaUang cicilan dari terpidana kasus korupsi pengaturan lelang di Kota Banjar itu disetorkan KPK ke negara.
Baca Selengkapnya