Demo BBM, mahasiswa bertopeng SBY-Boediono siksa manusia lumpur
Merdeka.com - Aksi teatrikal dipertontonkan sejumlah mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bandung, di depan Gedung Sate. Tampak manusia bertopeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono sedang menyiksa lima orang berlumpur.
Dua orang ini menyeret lima orang yang tertutup kantong kresek sekitar 100 meter. Disinilah mereka disiksa. Dengan cara diikat seolah manusia lumpur ini dijerat dalam keterpurukan akibat dari naiknya BBM.
Mereka menjerit, namun manusia bertopeng ini tetap bergeming. Mereka dipukul, ditendang hingga kesakitan. Selain aksi, diusung juga spanduk besar bertuliskan 'Menolak Kenaikan Harga BBM' yang ditempel di pagar Gedung Sate.
Tak puas sampai di situ, mereka mencoba menerobos pintu masuk Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun tindakan pencegahan yang dilakukan aparat tak membuat suasa memanas. Di halaman mereka terus menunjukkan aksi teatrikal.
Koordinator Aksi Marhendro mengatakan aksi teatrikal yang dipertontonkan sekarang ini adalah realita. Saat masyarakat miskin tidak mendapatkan hak hidup layak, pemerintah malah semakin memberatkan dengan adanya kenaikan BBM.
"APBNP 2013 yang telah disepakati lewat mekanisme paripurna, dan disepakati oleh parlemen hanyalah permainan politik," katanya di sela aksi, Selasa (18/6).
Panggung politik yang seolah menawarkan sejuta perubahan ternyata hanya mampu membombardir rakyat kecil dengan peluru kesengsaraan. Dia melanjutkan, jika BBM akan naik dalam waktu dekat ini dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter jelas akan berdampak sistemik terhadap harga komoditi lain.
"Ini hanya akan memberatkan rakyat karena harga bahan pokok yang rutin dikonsumsi," terangnya. Bagi dia opsi kenaikan harga BBM merupakan sebuah kebijakan reaksioner semata dan tidak sejalan dengan konsep bernegara yang adil dan makmur.
Indonesia dianugerahi kekayaan alam melimpah bahkan tak terbatas. "Harusnya kita berjuang keras mempertahankan apa yang telah dimiliki, bahwa kekayaan alam harus kembali kepada masyarakat," paparnya.
Namun kondisi saat ini 83 persen blok migas dikuasai asing, 70 persen sumur minyak sudah mutlak menjadi milik pengusaha asing yang orientasinya hanya mengeruk laba sebesar-besarnya.
Lewat aksi ini, dia berharap agar pemerintah buka mata bahwa banyak dampak sistemik akibat kenaikan BBM. "Kami menolak dengan tegas kenaikan BBM ini," ujarnya.
Sekitar 30 menit mempertontonkan aksi tersebut mereka membubarkan diri pukul 12.40 WIB. Aksi berjalan tertib. Arus lalu lintas pun tidak terganggu.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY Bela Prabowo Tak Salaman dengan Anies Baswedan Usai Debat
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaPara akademisi dan pengamat politik berharap para capres tetap berdiri pada substansi masing-masing, pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya