Dedi Mulyadi janji gratiskan pendidikan dan tambah fasilitas RS di Jabar
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku siap menggratiskan kembali biaya pendidikan di semua tingkatan sekolah di Jawa Barat. Dedi Mulyadi menyampaikan komitmen tersebut saat berkunjung ke Kabupaten Bekasi, tepatnya, di Desa Karang Patri, Kecamatan Pebayuran.
Sebagaimana diketahui, wali murid kembali harus membayar sejumlah biaya bulanan saat SMA/sederajat beralih kewenangannya ke tangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sementara, untuk SD dan SMP beserta sekolah sederajat dengan itu, sudah gratis karena mendapatkan pembiayaan dari APBD kabupaten/kota.
"Masalah itu muncul saat SMA berada di bawah kewenangan pemprov, muncul lagi biaya. Karena itu, saya berkomitmen untuk menghapuskan biaya tersebut, agar SMA kembali gratis," kata Dedi, Kamis (22/3).
Selain itu, dia juga menyoroti tentang kurikulum. Menurut dia, kurikulum di seluruh sekolah di Jawa Barat harus sederhana dan tidak boleh berbelit-belit.
Konsep sederhana tersebut berupa penyesuaian kurikulum dengan lingkungan dan karakter wilayah. Sehingga, sekolah dapat mencetak pelajar produktif dan tidak gagap dalam menghadapi perkembangan zaman.
"Kalau wilayah tempat tinggal anak-anak kita itu basis peternakan, maka di sekolah diajarkan beternak. Kalau seperti disini, sentra kerajinan kayu, maka di sekolahnya pun diajarkan juga. Saya yakin potensi masing-masing wilayah akan tergali dengan cara ini," ujarnya.
Di Purwakarta sendiri, pendidikan jenis tersebut bernama pendidikan vokasional. Sebanyak dua kali dalam sebulan, para pelajar diharuskan untuk membantu pekerjaan yang dilakoni orang tuanya.
Program tersebut selain memiliki fungsi psikomotorik, juga memiliki nilai afektif untuk mengasah empati pelajar terhadap orang tua dan lingkungan sekitar.
"Enggak usah lama-lama berteori, 6 bulan kan cukup. Sisanya praktik langsung. Lebih bagus lagi kalau praktiknya di perusahaan, kan bisa tambah uang saku buat bantu orang tua," katanya.
Di samping itu, pasangan cagub dan cawagub Jabar nomor urut 4 ini memandang perlu penambahan rumah sakit di Jawa Barat. Sejak awal, Dedi Mulyadi memang paling getol menyuarakan gagasan tersebut agar seluruh warga Jawa Barat mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Rumah sakitnya harus ditambah dan saya pastikan fasilitasnya harus lebih baik dibanding dengan di DKI Jakarta," kata Dedi.
Nantinya, kata dia, program pelayanan kesehatan tersebut terkoneksi dengan program satu dokter satu desa. Dokter yang bertugas akan menganalisa penyebab dan tindakan medis awal sebelum dirujuk ke rumah sakit.
"Nanti dianalisa penyebabnya sebelum dirujuk. Hasil analisa itu disampaikan kepada masyarakat lain agar tidak terjangkit penyakit yang sama. Saya kira kita bisa, dan anggaran untuk itu cukup kok. Mari kita buka-bukaan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tersebut di luar dari susu gratis yang juga dijanjikan akan dibagikan ke siswa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDishub Jabar menggelar program mudik gratis tahun 2024 bekerja sama dengan Jasa Raharja.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya