Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi Mulyadi akan bentuk tim advokasi khusus warga kurang mampu di Jabar

Dedi Mulyadi akan bentuk tim advokasi khusus warga kurang mampu di Jabar Dedi Mulyadi di Bekasi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Berbagai kasus hukum menimpa warga miskin di Jawa Barat banyak dijumpai. Kondisi ini membuat calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, merasa perlu adanya tim advokasi hukum warga kurang mampu.

Ide ini muncul setelah melihat kasus Mak Cicih, seorang nenek 78 di Bandun terlibat masalah hukum lantaran dilaporkan anak-anaknya atas tuduhan pemalsuan data sertifikat tanah. Bukan itu saja, Dedi juga bercermin dari kasus lainnya di Jabar. Mulai dari kasus Didin Cacing di Cianjur maupun Ibu Rokayah di Garut. Kurangnya pengetahuan hukum dalam menghadapi masalah hukum kerap menjadi kendala dalam menjalani prosesnya.

Menurut dia, tim ini nantinya akan bekerja mendampingi kasus hukum warga Jawa Barat di berbagai tempat. "Kasus ini bukan kali pertama saya dan teman-teman tangani. Saya berpandangan, ini tidak bisa terus terjadi. Karena itu, harus ada tim khusus nanti yang mendampingi orang-orang seperti mereka," jelas Dedi, Selasa (19/6).

Selain awam, lanjut dia, ketiadaan biaya untuk membayar jasa kuasa hukum seringkali menjadi persoalan tersendiri. Untuk itu, tim advokasi ini nantinya akan dibiayai insentif dari anggaran Pemprov Jabar atau sumber lain tanpa melanggar aturan.

"Terutama warga kurang mampu ya. Artinya, negara dalam hal ini Pemprov Jabar yang membiayai, biasa APBD atau sumber lain yang tidak melanggar aturan," katanya.

Terkait anggota tim advokasi, Dedi mengaku akan melibatkan para lulusan universitas terkemuka di Jawa Barat. Selain itu, universitas negeri tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat juga bakal diikutsertakan.

"Di Jawa Barat kita punya banyak universitas. Ada Unpad, UI, Unpar, Unpas dan Unisba. Intinya, universitas yang fakultas hukumnya berkembang dengan baik. Di tingkat kabupaten/kota ada Unsil, Unsika, Unigal dan sebagainya," ungkapnya.

Orientasi para lulusan terbaik itu menurut Dedi diarahkan untuk membela hak-hak orang miskin. Sebagai sarjana hukum, dia merasakan betul perjuangan mengadvokasi warga tidak memiliki biaya saat berperkara hukum.

"Justru saat ada dalam kondisi itu, banyak pengacara yang malah keluar biaya. Itu indahnya memperjuangkan orang miskin. Saya kira, orientasi ini harus diarahkan untuk sarjana hukum fresh graduate," ungkapnya.

Cawagub nomor urut 4 ini juga memiliki program pencegahan agar kasus sama tidak berulang. Salah satunya melalui pendidikan karakter. Menurut dia, ini akan dimasukan ke dalam kurikulum sekolah di Jawa Barat.

"Adab, tata krama dan kemauan untuk menjadi lebih baik itu harus ada sejak dini, sejak usia sekolah. Sehingga, saat manusia Indonesia beranjak dewasa itu tumbuh menjadi orang-orang hebat dan beradab," katanya.

Karena itu, kerja sama semua pihak mutlak harus terjadi. Sebab program ini memiliki keberpihakan terhadap orang miskin. "Hukum memang tidak boleh berpihak, tetapi harus diimplementasikan seadil-adilnya," ungkap Dedi.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Advokasi adalah Tindakan Mendukung, Berikut Jenis dan Penjelasannya
Advokasi adalah Tindakan Mendukung, Berikut Jenis dan Penjelasannya

Advokasi adalah upaya untuk membela atau memperjuangkan suatu tujuan atau kepentingan tertentu.

Baca Selengkapnya
Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftar Mudik Gratis 2024 Dishub Jabar
Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftar Mudik Gratis 2024 Dishub Jabar

Dishub Jabar menggelar program mudik gratis tahun 2024 bekerja sama dengan Jasa Raharja.

Baca Selengkapnya
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam

Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
28 Februari Peringati Hari Penyakit Langka Sedunia, Begini Tujuan dan Cara Merayakannya
28 Februari Peringati Hari Penyakit Langka Sedunia, Begini Tujuan dan Cara Merayakannya

Hari Penyakit Langka Sedunia adalah sebuah gerakan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang penyakit langka.

Baca Selengkapnya
Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Ditahan di Kejari Jakarta Timur
Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Ditahan di Kejari Jakarta Timur

Timnas AMIN langsung menyiapkan pendamping hukum untuk menangani perkasa salah satu juru bicaranya tersebut.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kasad Jenderal Maruli soal Balai Kartini Dipakai Aliansi Advokat Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Penjelasan Kasad Jenderal Maruli soal Balai Kartini Dipakai Aliansi Advokat Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Deklarasi itu menuai kontroversi karena dianggap memakai fasilitas TNI.

Baca Selengkapnya