Datangi Sejumlah Kota, Komunitas Sepeda Ini Ajak Warga Patuhi Protokol Covid-19
Merdeka.com - Semenjak Pandemi Covid-19 menghantam tanah air, Pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan untuk menekan laju penyebaran virus. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pilihan yang diambil dengan tujuan mengendalikan tiap individu yang akan beraktivitas di luar rumah sehingga, tidak menimbulkan kerumunan.
Di samping itu, ada trend yang kembali dilakoni masyarakat. Yakni, trend bersepeda.
The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mencatat, terjadi peningkatan pengguna sepeda sebesar 1.000 persen atau 10 kali lipat dari sebelumnya di sejumlah titik tertentu di Jakarta.
Hal itu sejurus dengan komunitas sepeda bentukan legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara Ahmad Sahroni yang bernama ASC Goweser resmi didirikan. Peresmian dilakukan di Cikini, Jakarta.
Terkait kegiatan ini, founder ASC Goweser Ahmad Sahroni menyebut bahwa komunitas sepeda ini didirikan sebagai bentuk kesadaran atas pentingnya menjaga kesehatan di kala pandemi, sekaligus sebagai bentuk kampanye bersepeda aman.
"Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami ingin meresmikan berdirinya ASC Goweser, yang merupakan komunitas sepeda untuk kami yang ingin tetap fit di kala pandemi. Selain itu, seiring dengan menjamurnya kegiatan bersepeda di berbagai kita-kota besar, kami juga ingin mengkampanyekan kegiatan bersepeda aman di jalan raya," ujar Sahroni, Sabtu (29/8).
Sahroni menambahkan bahwa kegiatan ASC Goweser ini tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga berbagai kota-kota lain.
"Kami sudah berkunjung ke tiga provinsi, dan rencananya akan berlanjut ke 15 provinsi lainnya. Tentu ini semua dengan memberlakukan social distancing yang ketat dengan sangat memperhatikan protokol kesehatan," sambung Sahroni.
Santunan Anak Yatim
Tak hanya meresmikan komunitas sepeda, ASC goweser juga melakukan penyaluran santunan kepada anak yatim yang berasal dari Cikini dan daerah di sekitarnya.
"Kami juga menyalurkan bantuan seperti sembako dan uang cash, total anak yatimnya ada 30 orang, terdiri dari anak-anak kelas 4 sampai 6 SD," demikian Sahroni.
Reporter: Putu MertaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diimbau Tak Mudik Menggunakan Sepeda Motor karena Sumbang Kecelakaan Tertinggi
Kecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.
Baca SelengkapnyaTips Penting agar Tak Ketinggalan Kereta Mudik di Tengah Kemacetan Jakarta
Tingginya jumlah pengguna kereta api perlu diantisipasi oleh masyarakat agar tidak terlambat sampai stasiun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaPenumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca Selengkapnya623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah
Penindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta
Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya