Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat petani di Purbalingga, malah merugi saat harga cabai mahal

Curhat petani di Purbalingga, malah merugi saat harga cabai mahal Petani cabai. ©2014 merdeka.com/yulistyo pratomo

Merdeka.com - Melambungnya harga cabai di pasar-pasar tradisional belakangan ini tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan petani. Seperti dialami petani yang ada di sentra sayur mayur Desa Serang dan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga.

Seorang petani di Desa Serang, Suyitno (48) mengatakan saat ini kondisi petani cabai makin memprihatinkan lantaran terjadi gagal panen akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. "Saat ini, paling banyak petani hanya bisa memanen sekitar 50 persen saja paling maksimal. Dan ini terjadi sejak awal tahun," katanya saat ditemui, Selasa (18/10).

Diakuinya, untuk menanam cabai para petani harus memiliki modal terlebih dahulu. Dalam satu hektare lahan, jelas Suyitno, petani harus memiliki modal mulai Rp 70 juta hingga Rp 75 juta.

"Biaya tersebut biasanya digunakan untuk membeli bibit pohon cabai sebesar Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per pohon dan juga pestisida untuk perawatan. Dalam kondisi normal, biasanya dari satu pohon bisa menghasilkan satu kilogram cabai, tetapi saat ini paling maksimal hanya empat ons saja, itu juga kalau pohonnya masih hidup," ujarnya.

Suyitno sendiri memiliki tiga lahan perkebunan cabai yang semuanya mengalami gagal panen akibat jamur bakteri tanah yang menyerang daun dan batang pohon. Saat ini, pohon yang terserang cabai di lahannya sudah mencapai usia 70 hari. "Padahal, cabai yang ditanam baru bisa dipanen saat usia pohon mencapai 90 hari," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Serang Sugito mengemukakan saat ini banyak petani cabai yang memilih untuk tidak menanam cabai. Dari pengamatannya di dua desa penghasil sayur mayur kawasan tersebut, luas lahan yang ditanami cabai sudah berkurang jauh.

"Biasanya, lahan yang digunakan untuk menanam cabai luasannya mencapai 50 hektare di Desa Serang dan juga kira-kira 50 hektare di Desa Kutabawa. Namun, saat ini hanya 15 hektare petani yang menanam cabai di Desa Serang," ujarnya.

Ia mengemukakan, dalam kondisi normal pada musim panen, biasanya petani bisa memanen cabai hingga lima ton dalam sehari. Namun, lanjut Sugito, sampai saat ini susah diprediksi karena ada penurunannya mencapai 60 persen. "Harga cabai sendiri di petani sekitar Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Karena memang susah ditanam pada musim saat ini," jelasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya
Untuk Menyambung Hidup, Pria Ini Pinjam Uang ke Teman Malah Diusir, Untung Ketemu dengan Ipda Purnomo Langsung Dibantu
Untuk Menyambung Hidup, Pria Ini Pinjam Uang ke Teman Malah Diusir, Untung Ketemu dengan Ipda Purnomo Langsung Dibantu

Ipda Purnomo menemukan seorang pria yang berjalan kaki di pinggir jalan dari Surabaya mau ke Tuban, ia diajak Purnomo dan diberi modal untuk usaha.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai
Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai

Bermodal belajar dari inernet, pria ini buktikan kesuksesan jadi petani cabai.

Baca Selengkapnya
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal

Korban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai

Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya