Cerita para atlet Asian Games yang dapat bonus Rp 1,5 miliar
Merdeka.com - Pesta olahraga terbesar se Asia baru saja usai, Indonesia mencetak sejarah selama keikutsertaan Asian Games. Indonesia finish di posisi ke 4 dengan perolehan 98 medali. Terdiri dari 31 emas, 24 perak dan 43 medali perunggu. Sebagai wujud apresiasi untuk atlet-atlet yang mengharumkan Indonesia, pemerintah sudah menyiapkan bonus miliaran rupiah.
Khusus peraih medali emas diberikan bonus Rp 1,5 miliar untuk perorangan, untuk pasangan atau ganda mendapatkan Rp 1 miliar per orang, serta Rp 750 juta per orang untuk beregu. Tanpa menunggu lama, bonus miliran sudah di tangan. Presiden Joko Widodo yang membagikan langsung uang bonus tersebut dalam bentuk tabungan.
Dengan bonus yang diterima, para atlet tersebut sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan bonus tersebut. Mulai dari investasi sampai membuka usaha, berikut ceritanya:
Untuk pergi haji dan bangun tempat latihan
Defia Rosmaniar merupakan atlet taekwondo Indonesia yang berhasil menyumbang emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018. Bonus sebesar Rp 1,5 miliar sudah diterima, dan bonus itu akan digunakan Defia untuk membahagiakan keluarga dan mau pergi naik haji bersama ibunya.
"Bonus itu, pertama aku mau buat tabungan haji untuk mamah. Mau invest juga. Insyaallah mau buat dojang (tempat latihan seni beladiri taekwondo)," ungkapnya.
Hanifan akan berangkatkan orang tuanya umroh dan haji
Sama dengan Defia, atlet cabang olahraga silat Hanifan Yudani Kusumah akan menggunakan bonus sebesar Rp 1,5 miliar itu untuk menunaikan ibadah umroh dan haji bagi orang tuanya. "Untuk Haji Insya Allah kedua orang tua saya dan umroh bareng untuk keluarga," kata Hanif di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/8).
Tidak hanya itu, Hanif tak lupa menggunakan bonus yang diterimanya untuk zakat. "Pertama ya zakat dulu dong 2,5 persen ya kewajiban," ucap Hanif.
Untuk membuka usaha
Wewey Wita, atlet pencak silat peraih medali emas Asian Games 2018 ini juga telah menerima bonus dari pemerintah sebesar Rp 1,5 miliar dan tawaran menjadi PNS. Wewey mengaku, uang tersebut akan disisihkan untuk beramal dan membuka usaha agar membantu ekonomi keluarga.
"Yang jelas bonus ini akan saya tabung untuk keluarga, dan rencananya saya akan membuka usaha," kata atlet peraih emas Wewey Wita.
Disumbangkan untuk korban gempa Lombok
Atlet bulu tangkis Jonatan Christie berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia berhak mendapat bonus Rp 1,5 miliar. Dari bonus yang dia terima, Jojo sapaan akrabnya akan mendonasikan sebagian bonusnya untuk korban gempa bumi di Lombok, NTB.
"Sebelum bertanding di Asian Games 2018, Saya bernazar jika saya menang saya ingin mendonasikan sebagian bonus yang saya dapat dari pemerintah untuk membantu korban gempa Lombok. Saya sangat sedih melihat ratusan ribu saudara sebangsa di Lombok terpaksa harus tinggal di pengungsian karena rumah tempat tinggal mereka sudah rata dengan tanah," tulis Jojo di akun instagramnya @jonatanchristieofficial.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan Lisa telah membawa nama baik Indonesia dengan sejumlah prestasi yang sangat membanggakan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo pun mendoakan agar timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik dalam laga Piala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan menghadapi Australia di babak 16 Piala Asia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca Selengkapnya