Cerita Mantan Napi di Samarinda Baru Tahu Bebas Saat Upacara 17 Agustus
Merdeka.com - Muhammad Mukhlis (54), adalah salah satu narapidana Rutan Kelas IIA Samarinda yang dinyatakan bebas hari ini, bertepatan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Dia terkejut karena baru tahu mendapat remisi dan langsung bebas dari hukumannya saat upacara pagi tadi.
Mukhlis bersama teman-temannya yang juga bebas hari ini keluar dari pintu masuk yang dijaga petugas Rutan sekitar pukul 13.20 WITA usai salat zuhur. Wajahnya semringah melihat lagi suasana di luar Rutan.
Dia adalah narapidana kasus pencurian motor dengan vonis 1 tahun 6 bulan. Sebelum dinyatakan bersalah keseharian Mukhlis adalah seorang juru parkir di Jalan Pangeran Antasari, di Samarinda.
"Saya masuk di sini (Rutan Samarinda) Maret 2021," kata Mukhlis mengawali perbincangan bersama merdeka.com di halaman parkir Rutan Jalan KH Wahid Hasyim II, Rabu (17/8).
Dia terlihat menunggu seseorang yang rencananya akan menjemputnya. Di sela perbincangan pandangannya sesekali melihat kanan kiri.
Pria beristri dan memiliki satu anak dari pernikahannya itu sempat kaget begitu tahu mendapatkan remisi dan dinyatakan langsung bebas.
"Ya kaget juga. Saya kira baru dapat remisi akhir bulan. Ternyata saya dapat remisi pas upacara pagi ini tadi. Iya, ini lebih cepat dari perkiraan saya. Alhamdulillah," ujar Mukhlis.
Meski memiliki keluarga di Samarinda, namun selama 1 tahun 5 bulan di balik tembok penjara dia tidak pernah ditengok keluarganya. Apalagi istri dan anaknya yang tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Tetap saja saya jalani ini," ungkap Mukhlis dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.
©2022 Merdeka.comMeski demikian beragam kegiatan positif tetap dia lakoni selama masa hukumannya. Pelatihan keterampilan kerja, di antaranya mengelas, akan jadi bekal dia setelah keluar dari Rutan.
"Rencana habis ini mau pulang ke Banjarmasin dan kerja. Iya, bekal keterampilan (mengelas) itu buat kerja," terang Mukhlis.
Dia mengungkap kesan sangat baik selama di Rutan. Terutama pegawai dan petugas Rutan Samarinda. Bahkan, Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren.
"Petugas di Rutan sangat baik. Apalagi Pak Karutan, sering ngumpul bareng kami. Bahkan makan bersama di dalam. Pesan Pak Karutan teruslah jadi orang baik. Jangan dihukum lagi dan kembali (kembali ke dalam Rutan)," kata Mukhlis mengakhiri pembicaraan seraya meninggalkan Rutan.
Rutan Samarinda dihuni 1.315 warga binaan. Pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI tahun ini, ada 726 orang mendapatkan remisi umum (RU)-1 dan 20 orang mendapat RU-2.
"Langsung bebas setelah pengurangan hukuman ada 15 orang dan sisanya menjalani subsider. Warga binaan yang berhak mendapatkan remisi itu adalah warga binaan yang sudah mendapatkan putusan inkracht dan mengikuti dengan baik program pembinaan yang ada di Rutan," kata Alanta Imanuel Ketaren.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Bappenas Bocorkan Suasana Istana Negara di Tengah Isu Mundurnya Sri Mulyani & Mahfud MD
Suharso menilai Sri Mulyani merupakan sosok yang profesional dalam bekerja. Sehingga tak terlintas dalam benaknya, jika ingin mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaMahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani
Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPemungutan Suara Lanjutan 18 TPS di Jakut Digelar 24 Februari, Ini Persiapan KPU DKI
Pemungutan suara tertunda di 17 TPS di Jakarta Utara akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, pada hari pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaDisematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca Selengkapnya