Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita anggota DPRD NTT dilaporkan mertua karena kasus mobil

Cerita anggota DPRD NTT dilaporkan mertua karena kasus mobil Anggota DPRD NTT Novianto Umbu. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota DPRD NTT Novianto Umbu Lende harus berurusan dengan polisi. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dilaporkan Daniel Umbu Dandar melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Gunadarma Kupang karena diduga telah menggelapkan sebuah mobil fortuner milik Daniel Umbu Dandar yang tak lain mertua Novianto.

"Dia baru bayar Rp 50 juta sejak tahun 2015 lalu. Klien kami tidak buat perjanjian atau bukti karena klien kami masih ada hubungan keluarga dengan Novianto," kata Juru bicara LBH Gunadarma Kupang, Amos Lafu, Minggu (30/7).

Novianto dilaporkan karena tidak mau melunasi sisa pembayaran yang telah disepakati yakni, Rp 300 juta. Menurut Amos penggelapan mobil tersebut terjadi sejak Desember 2015 lalu dan Novianto secara lisan meminta pemilik mobil agar menjual mobilnya kepadanya dengan harga Rp 300 juta.

Dalam transaksi pertama, Novianto membayar uang Rp 50 juta via rekening. Setelah itu, ia meminta BKBP mobil tersebut dengan alasan untuk balik nama dan pengurusan pajak, sehingga pemilik mobil pun mempercayainya.

Namun setelah itu, tidak pernah ada kabar dan Novianto mengaku telah mengklaim mobil tersebut sebagai hak miliknya, bahkan sulit dihubungi untuk melunasi sisah hutang yang ada.

Versi Amos, Novianto sudah hampir setahun tidak menunjukkan itikad baik untuk melunasi mobil tersebut, sehingga pihaknya melaporkan hal ini ke pihak berwenang. Pihaknya berharap, Polres Kupang mengembalikan mobil tersebut karena proses penyitaan yang dilakukan tidak sesuai prosedur, bahkan tidak dilakukan BAP.

Novianto pun angkat bicara terkait kasus ini. Dia membantah telah melakukan penggelapan mobil milik Daniel yang merupakan mertuanya sendiri. Laporan Umbu Dandar ini ditanggapi oleh Novianto sebagai pencemaran nama baik.

Novianto mengaku, mobil Fortuner yang menjadi obyek laporan dari Umbu Dandar merupakan barang yang dibelinya dengan sistem cicil. Menurutnya, awalnya ada dua mobil yang dititipkan oleh Umbu Dandar, setelah diservis mobil satunya dikirim ke Sumba dan Fortuner dititipkan di Kupang.

"Dalam perjalanan dititip di Kupang, sekitar bulan November tahun 2016, beliau terdesak dengan kebutuhan uang. Beliau temui saya di Waikabubak dan dia minta saya ambil mobil itu dengan harga 200 bukan 300 juta, karena kamu sudah berjasa bantu saya, kamu bantu saya 200 juta saja," ungkap Novianto ketika menggelar konferensi pers, Senin (31/07).

Ia menambahkan, merasa canggung lantaran Umbu Dandar merupakan mertuanya. Walau tidak memiliki uang, dirinya lalu mengiyakan permintaan Umbu Dandar dengan menyetor uang sebesar 50 juta via rekening pada 13 Desember 2017.

"Saya bilang saya tidak punya uang karena saya mau bangun rumah saja, akhirnya dia bilang berapa saja yang ada kasih saya. Jadi bulan Desember sekitar tanggal 13 tahun 2016 sesuai bukti setoran di Bank BNI saya setor Rp 50.000.000 ke Daniel Umbu Dandar. Perjanjiannya sisanya saya akan lunasi pada bulan April 2017. Dan pada bulan Februari 2017 Daniel Umbu Dandar menyerahkan BPKB dan STNK dengan tujuan untuk mencari pinjaman Rp 150.000.000," jelasnya.

Berhubung STNK mobil tersebut kedaluwarsa, Novianto kemudian berkonsultasi ke salah satu finance di Kupang dan pihak finance menyarankannya untuk mencabut berkas lantaran masih bernomor polisi daerah Makassar. Selain ke finance, Novianto juga berkonsultasi di Dispenda NTT guna mengetahui rincian biaya.

"Butuh biaya sekitar Rp 20.000.000 karena STNK mati tiga tahun. Saya sampaikan ke Umbu Dandar bahwa butuh waktu untuk ke Makassar supaya cabut berkas dan bisa proses. Pastinya saya bisa bayar pada bulan April uang Rp 150 juta yang diminta," jelasnya.

Lebih lanjut Novianto menjelaskan, ketika melakukan reses di Sumba pada bulan April, Umbu Dandar menyuruh adiknya ke Kupang dan mengambil mobil tersebut, dengan alasan untuk mengangkut logistik partai tanpa pemberitahuan, sehingga dirinya meminta untuk menahan mobil tersebut.

"Saya akan melapor balik karena ini tindakan pencemaran nama baik, karena sesungguhnya yang jadi korban saya. Daniel Umbu Dandar sudah tipu kita semua. Dia jual mobil ke saya karena baru habis kalah Pilkada Sumba barat. Dia bilang ini mobilnya daripada saya jual ke orang lain nanti memalukan karena baru habis kalah Pilkada," ujarnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lengkap! Duduk Perkara Anak Anggota DPRD Surabaya Dilaporkan Penganiayaan, Bermula dari Pelemparan Mobil
Lengkap! Duduk Perkara Anak Anggota DPRD Surabaya Dilaporkan Penganiayaan, Bermula dari Pelemparan Mobil

Duduk Perkara Anak Anggota DPRD Surabaya Dilaporkan Penganiayaan, Dipicu Pelemparan Mobil

Baca Selengkapnya
Dandim Medan Buka Suara Terkait Kabar Penangkapan Pengedar Sabu di Asrama TNI AD
Dandim Medan Buka Suara Terkait Kabar Penangkapan Pengedar Sabu di Asrama TNI AD

Dalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya
Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya

Rullyandi menilai, persetujuan pembentukan pansus oleh anggota dan pimpinan DPD RI ini pun melanggar UU MD3.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja
Kabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja

Baskami Ginting lahir 14 Desember 1959 adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu

Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.

Baca Selengkapnya
Libatkan Tiga Prajurit, Begini Duduk Perkara Penggelapan Ratusan Motor dan Puluhan Mobil di Gudang TNI Sidoarjo
Libatkan Tiga Prajurit, Begini Duduk Perkara Penggelapan Ratusan Motor dan Puluhan Mobil di Gudang TNI Sidoarjo

Ratusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya