CCTV halte TransJakarta Kampung Melayu diperiksa digital forensik
Merdeka.com - Pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah barang bukti terkait bom bunuh diri di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. Salah satu barang bukti diperiksa yakni rekaman CCTV di halte TransJakarta Kampung Melayu.
"Masih penyelidikan tentunya akan didalami semua hasilnya apa melalui digital forensik," kata Kabag Mitra Divisi Humas Mabes Polri Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/5).
Awi menuturkan nantinya semua hasil penyelidikan bakal dilaporkan. Namun dia meminta untuk saat ini diberikan waktu untuk proses penyelidikan. Sebab ada banyak pihak yang terlibat untuk mengkonstruksikan kasus dugaan bom bunuh diri. Mulai dari Inafis, laboratorium forensik, DVI.
Awi menambahkan penyidik di lapangan nanti juga akan mengembangkan pada pihak keluarga termasuk mencari data antemortem yang kemungkinan pelaku.
"Kemudian mencari mengidentifikasi MR X ini siapa, barbuk yang ditemukan di TKP oleh tim olah TKP nanti juga akan dikroscek ke penyidik," kata Awi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIdentitas pelaku didapat setelah petugas mengecek tangkapan layar dari CCTV di sekitar TKP penemuan jasad RN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Malang melakukan serangkaian penindakan terhadap peredaran barang ilegal
Baca SelengkapnyaPolisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menetapkan sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan Halte Tendean beroperasi normal hari Senin (21/8) mendatang seusai mengalami kebakaran.
Baca SelengkapnyaKeduanya coba memeras calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus. Kemudian dianiaya sejumlah calo atau preman.
Baca Selengkapnya