Cari duit lebih, pedagang di Manado jual mahal es ke wisatawan China

Merdeka.com - Puluhan wisatawan asal China tampak menikmati suasana sore di lokasi wisata religi Patung Yesus Memberkati yang terletak di kawasan perumahan Citraland Manado, Kamis (15/9). Dengan wajah gembira, mereka mengabadikan momen tersebut sambil berpelukan hangat bersama keluarga.
Sayangnya, kegiatan para wisatawan mancanegara tersebut sedikit tercoreng dengan aksi pedagang nakal yang mangkal di lokasi tersebut. Seperti aksi pedagang es krim bernama Ismail. Ia mencari keuntungan lebih dengan menaikkan harga es krim ke wisatawan yang membeli.
"Kalau untuk turis kami jual Rp 10 ribu namun untuk masyarakat Manado kami jual dengan harga biasa yaitu Rp 5 ribu saja," ucap Ismail, pedagang asal Gorontalo.
Saat ditanyakan alasannya, ia dengan santai menjawab untuk mencari penghasilan lebih. "Yah, karena suka cari duit lebih saja pak," singkat dia.
Sementara itu, Nathaniel Walandouw, pemandu wisata yang mendampingi para wisatawan justru tak mempermasalahkan aksi pedagang. Menurutnya, asal mereka tidak mengganggu kenyamanan kegiatan para pelancong luar negeri ini, tindakan Ismail sah-sah saja.
"Mungkin mereka ingin cari uang lebih makanya dijual begitu," ujarnya.
Permasalahan yang kerap dikeluhkan wisatawan asal China, dikatakan dia, adalah fasilitas penunjang yang tidak tersedia di lokasi-lokasi wisata seperti di kawasan monumen Yesus Memberkati. Hal ini membuat mereka kesulitan dan merasa terganggu.
Maxi, warga sekitar lokasi justru memiliki pendapat berbeda. Meski ia membenarkan minimnya fasilitas penunjang di lokasi wisata, dirinya tidak sepakat dengan aksi pedagang nakal.
"Ini tindakan tidak terpuji. Seandainya mereka (wisatawan) akhirnya tahu dikerjai dengan harga yang mahal, mereka pasti akan marah. Buntutnya, seluruh dagangan termasuk cinderamata dari kita akan dicap mahal. Ini tidak boleh dibiarkan sebab akan merusak nama baik daerah," katanya ketus.
Diketahui, kedatangan wisatawan asal China ke Manado terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara mencatat asumsi pertumbuhan kunjungan wisman rata-rata 20 persen per tahun. Dan beberapa bulan terakhir, bus-bus pariwisata berpenumpang turis asal China terlihat lalu lalang di ruas-ruas jalan utama Kota Manado. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya