Cara Cegah Penularan Covid-19 saat Ibadah Natal 2021
Merdeka.com - Umat Kristiani akan melaksanakan ibadah Natal pada 25 Desember 2021. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito berharap Natal kali ini bisa mencegah penularan Covid-19.
Dia menyebut ada tiga elemen yang harus bekerja sama untuk mencegah penularan Covid-19 selama pelaksanaan Natal. Pertama, jemaat. Kedua, gereja. Ketiga, Satgas Covid-19 daerah.
Bagi jemaat, ada beberapa hal yang harus dilaksanakan untuk mencegah penularan Covid-19 selama masa Natal. Di antaranya, disiplin menerapkan protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Jemaat juga diimbau tidak melaksanakan ibadah Natal di gereja jika dalam kondisi sakit, sedang isolasi mandiri, dan memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
"Kemudian membawa perlengkapan ibadat masing-masing dan menghindari kontak fisik, termasuk bersalaman," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/12).
Bagi gereja, perlu mewadahi ibadah yang aman. Gereja juga perlu membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari pengelola gereja, asosiasi persekutuan gereja, duta perubahan perilaku, maupun relawan.
Tugas pokok Satgas Covid-19 gereja ialah menjalankan 3P (pencegahan, pembinaan, pendukung). Upaya pencegahan seperti mendukung penerapan protokol kesehatan serta menjalankan sosialisasi dan edukasi, baik kepada jemaat maupun pengkhotbah.
Bentuk penerapan protokol kesehatannya seperti skrining terhadap jemaat dengan termogan, kemudian skrining menggunakan PeduliLindungi. Sementara upaya pembinaan bisa dalam bentuk penegakkan kedisiplinan, pemberian sanksi dan pembubaran kerumunan seperti pawai, arak-arakan, maupun jamuan makan.
Berikutnya, upaya pendukung bisa dilakukan dengan mencatat, melaporkan atau membangun komunikasi dengan Satgas daerah. Wiku juga mengingatkan gereja untuk melaksanakan ibadah Natal secara sederhana dan tidak berlebihan. Pelaksanaan ibadah Natal sebaiknya dilakukan di ruang terbuka.
"Apabila dilaksanakan di gereja atau ruang tertutup, dianjurkan untuk diselenggarakan hybrid, online, dan offline dengan protokol kesehatan ketat dan kapasitas tidak melebihi 50 persen. Serta jam operasional gereja paling lama sampai dengan 22.00 waktu setempat," pesannya.
Khusus untuk Satgas Covid-19 daerah, baik level kabupaten, kota, kecamatan, desa atau kelurahan diimbau melakukan pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pengawasan harus dilakukan di seluruh sektor kegiatan masyarakat, termasuk di rumah peribadatan.
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menyebut, pencegahan Covid-19 selama Natal tidak cukup dilakukan jemaat, gereja dan Satgas Covid-19 daerah. Perlu keterlibatan pihak lain, seperti media, swasta, dan akademisi.
"Akademisi yang dalam perjalanan perkembangan kebijakan dan pedoman beribadah terus memberikan masukan berdasarkan bukti ilmiah terkini," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKBRI mendukung semangat Persatuan dan Kesatuan, termasuk kegiatan keagamaan seperti perayaan natal bersama.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaPembagian bantuan sosial itu dalam rangka memperingati Natal 2023.
Baca SelengkapnyaKonser Indonesia Maju ini dihadiri langsung Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda.
Baca SelengkapnyaNatal merupakan perayaan hari besar bagi umat kristiani yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember.
Baca Selengkapnya