Cacar Monyet Sudah Sampai Singapura, Bagaimana di Indonesia?
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelusuran penyakit monkeypox atau cacar monyet. Upaya ini menindaklanjuti laporan temuan kasus cacar monyet di sejumlah negara dunia.
"Sedang dalam proses telusur," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati kepada merdeka.com, Jumat (20/5).
Sejumlah negara diduga sudah mendeteksi adanya kasus cacar monyet, di antaranya Kanada, Amerika Serikat (AS), Inggris, Portugal, Spanyol, dan Singapura.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan laporan penyakit cacar monyet pada 7 Mei 2022. Dikutip dari laman who.it, dalam laporan disebutkan bahwa kasus cacar monyet terkonfirmasi pada seseorang yang melakukan perjalanan dari Inggris ke Nigeria sejak akhir April hingga awal Mei 2022.
Kasus mengalami ruam pada 29 April 2022. Dia meninggalkan Nigeria pada 3 Mei dan tiba di Inggris 4 Mei. Di hari yang sama, kasus dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan riwayat perjalanan dan penyakit ruam, dia diduga terpapar cacar monyet dan segera diisolasi.
Pada 11 Mei, pelacakan kontak ekstensif telah dilakukan untuk mengidentifikasi kontak yang terpapar di fasilitas perawatan kesehatan, komunitas, dan penerbangan internasional.
WHO menjelaskan cacar monyet adalah zoonosis sylvatic dengan infeksi manusia insidental yang biasanya terjadi secara sporadis di bagian hutan Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam famili orthopoxvirus.
Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dan paparan droplet yang diembuskan. Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 hingga 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Penyakit ini sering sembuh sendiri dalam waktu 14 hingga 21 hari. Gejalanya bisa ringan atau parah, dan lesi bisa sangat gatal atau nyeri.
"Reservoir hewan tetap tidak diketahui, meskipun kemungkinan berada di antara hewan pengerat. Kontak dengan hewan hidup dan mati melalui perburuan dan konsumsi hewan liar atau daging semak dikenal sebagai faktor risiko," jelas WHO.
Ada dua clades atau kelompok taksonomi virus cacar monyet, yakni dari Afrika Barat dan clade Congo Basin (Afrika Tengah). Meskipun infeksi virus cacar monyet di Afrika Barat kadang-kadang menyebabkan kondisi parah pada beberapa individu, penyakit biasanya sembuh sendiri.
Rasio kasus fatalitas untuk clade Afrika Barat telah didokumentasikan menjadi sekitar 1 persen, sedangkan untuk clade Congo Basin kemungkinan 10 persen. Anak-anak juga berisiko lebih tinggi terpapar penyakit ini.
Cacar monyet yang menjangkiti ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi, bayi ikut terpapar cacar monyet atau lahir mati.
"Kasus cacar monyet yang lebih ringan mungkin tidak terdeteksi dan menunjukkan risiko penularan dari orang ke orang," tulis WHO.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyakit Sepele yang Mematikan, Salah Satunya biasa Dialami Banyak Orang
Penyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya
Dengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya