Butuh 3 orang untuk membuka Alquran raksasa kuno ini
Merdeka.com - Sebuah Alquran berukuran besar yakni panjang 2 meter, lebar 1,2 meter serta tebal 20 sentimeter, disimpan di pondok pesantren (Ponpes) Ta'mirul Islam, Kampung Tegalsari RT 02 RW 01, Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo. Tak hanya itu, Ponpes yang ada di Jalan KH Samanhudi No 33 ini juga menyimpan sebuah Alquran lainnya yang berukuran lebih kecil, yakni panjang 1 meter, lebar 65 sentimeter dan memiliki ketebalan 14 sentimeter.
Kitab suci umat Islam tersebut dibungkus kain mori pada bagian luarnya itu merupakan Alquran kuno. Alquran dengan sampul dari bahan kulit dicampur dengan kertas karton itu, disimpan rapi di rumah pengasuh Ponpes yang berada dalam satu kompleks. Kertas utama lembaran Alquran berbahan kertas karton. Untuk membawa atau memindahkan dan membuka Alquran itu dibutuhkan minimal 3 orang, karena ukurannya terlalu besar dibandingkan Alquran biasa.
Sangat disayangkan, dalam Alquran itu tidak tercantum nama penulis dan tahun pembuatannya. Namun Alquran kuno itu diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Alquran tersebut murni dari tulisan tangan dan bukan hasil cetakan penertiban.
"Alquran di Ponpes kami itu usianya sangat tua, mungkin sudah ratusan tahun. Alquran itu merupakan warisan keluarga dan ditugasi untuk merawatnya," ujar Pimpinan Ponpes Ta'mirul Islam, Muhammad Ali Nahar Assyafi'i kepada wartawan, Sabtu (11/6).
Menurut lelaki yang akrab disapa Abah Ali, Alquran kuno tersebut ditulis tangan dengan menggunakan tinta berwarna hitam. Sedangkan batas penomoran ayat digunakan warna tinta kuning keemasan. Ayat Alquran sebanyak 30 juz itu ditulis oleh satu orang. Meskipun kertasnya sudah tampak kusam, namun masih bisa dibaca dengan baik.
Dia menambahkan, Alquran terbesar di Solo tersebut pernah ditawar oleh orang Malaysia senilai Rp 1,2 miliar pada 2014. Namun karena bersejarah dan merupakan warisan keluarga yang harus dijaga, dia tidak melepasnya. Abah Ali mengatakan saat ini di Kota Solo hanya ada satu kitab Alquran yang besarnya seukuran dengan miliknya, yakni yang disimpan di Masjid Fatimah, Jalan Dr Radjiman.
"Dulu belum ada percetakan sehingga umat Islam mendokumentasikan ayat Alquran dengan kertas besar dan ditulis tangan. Alquran ini merupakan bukti penyebaran Agama Islam di Laweyan Solo," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa ziarah kubur orang tua singkat ini mudah dibaca dan diamalkan.
Baca SelengkapnyaDi ponpes ini, para santrinya digembleng untuk bisa menjadi seorang hafiz
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesantren ini membawa mimpi para santri difabel netra untuk meraih cita-cita menjadi penghapal Al Quran.
Baca SelengkapnyaBermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia sempat dirundung rasa keraguan karena telah dua kali datang ke masjid namun tak bertemu siapapun.
Baca SelengkapnyaDoa halal bihalal bisa dibaca oleh umat Muslim saat berkunjung ke keluarga dan orang-orang terdekat.
Baca SelengkapnyaAl-Qur'an, sebagai petunjuk bagi umat Islam, juga menyebutkan berbagai jenis buah-buahan, termasuk tujuh buah surga yang disebutkan sebagai perumpamaan.
Baca SelengkapnyaBersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca Selengkapnya