Bupati Tasdi Akui Terima Duit Dari Ganjar Pranowo & Utut Adianto
Merdeka.com - Terdakwa Bupati Nonaktif Purbalingga, Tasdi mengaku mendapatkan uang Rp 100 juta dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk kepentingan partai dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Gubernur 2018. Selain itu, juga mendapatkan honor dari berbagai instansi termasuk rumah sakit daerah dan tempat wisata.
"Saya dapat sudah lama, waktu saya jadi ketua DPRD juga dapat. Jadi tidak hanya saya saja," kata Tasdi yang juga Politikus PDIP ini saat sidang pemeriksaan saksi terdakwa di Pengadilan Tipikor, Senin (7/1).
Dia menyebut terkait uang yang diberikan Ganjar Pranowo sebagai uang gotong royong untuk pemenangan PDIP dan koalisi di Pilkada Jawa Tengah 2018. Saat itu, Ganjar maju sebagai calon gubernur.
"Pak Ganjar serahkan uang Rp 100 juta. Ada juga Wakil ketua DPR RI Utut Adianto juga memberikan uang ke saya," jelasnya.
Namun yang menjadi permasalahan uang tersebut tidak disetorkan ke bendahara partai. Tasdi, pun mengaku saat diberikan uang memang belum sempat disetorkan bendahara partai karena sudah ditangkap 4 Juni 2018.
"Dari Ganjar mau digunakan tanggal 10 Juni 2018 untuk buka bersama justru ketangkap KPK. Jadi dari pak Ganjar dibawa KPK," ujarnya.
Jaksa KPK, Kresno Anto Wibowo, mengatakan yang disebut uang gotong royong itu memang tidak diserahkan Tasdi ke bendahara. Uang juga diterima Tasdi dari berbagai dinas.
"Harusnya diserahkan kepada bendahara. Tapi ini kan pengakuan dia, berdasar saksi lain ada sejumlah uang dari kepala dinas," kata Kresno.
Terkait pemanggilan saksi Utut Adianto dihadirkan ke Pengadilan, sedangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak perlu dihadirkan dalam pemeriksaan. Sebab tidak ada pemeriksaan saksi dan menuju sidang lanjutan dengan agenda tuntutan.
"Untuk saksi Gubernur Jateng tidak diperiksa dihadirkan dalam persidangan, silakan tanya ke penyidik. Penuntut umum hanya menyesuikan berkas dari penyidik," kata Kresno Anto Wibowo.
Untuk diketahui, Tasdi didakwa menerima suap Rp 500 juta terkait proyek Islamic Center tahap II di daerahnya. Selain itu ia juga didakwa gratifikasi dari berbagai pihak sebesar Rp 1,465 miliar dan USD 20 ribu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kalau Ada Iming-imingi Uang Terima Saja, Tapi Pilih Sesuai Hati Nurani
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Menang di Jatim, Saksi Anies dan Ganjar Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno
Kejadian serupa juga pernah muncul saat rapat pleno rekapitulasi nasional untuk provinsi Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kantongi 3 Juta Suara, Prabowo-Gibran Menang di Sulawesi Selatan
Prabowo-Gibran berhasil mengumpulkan 3.010.726 suara.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Politikus PDIP Curiga Terkait Hak Angket Pemilu
Selain itu, dia pun melihat tugas dan kewenangan IPW tak ada kaitannya dengan pelaporan kepada pihak polri maupun KPK.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima
Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI-Polri Turun Gunung Menangkan Ganjar-Mahfud di Jatim, Ada Eks Kapolri dan Mantan Anak Buah Prabowo
Ganjar mengapresiasi dukungan diberikan pensiunan jenderal TNI maupun Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca Selengkapnya