Buku Pelajaran Agama Dirombak, Mencintai Negara Juga Bagian dari Iman
Merdeka.com - Kementerian Agama berencana merombak 155 buku berjudul pelajaran agama. Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kamaruddin Amin, ingin materi pelajaran agama bisa menjadi perekat instrumen sosial.
"Kita ingin bahwa pelajaran agama di sekolah di madrasah tidak hanya berorientasi hapalan saja, kemudian memperkuat amal-amal ritual keagamaan saja, beribadah saja. Tapi bagaimana pelajaran agama itu bisa menjadi instrumen perekat sosial," kata Kamaruddin di Istana Wapres, Jakarta, Senin (18/11).
Dengan begitu, agama bisa menjadi pembentuk karakter bangsa dan karakter keagamaan. Sehingga beragama bisa menghargai orang lain, menghargai perbedaan agama dan perbedaan budaya.
"Jadi orientasinya ke sana. Orientasi di mana pelajaran agama bisa menjadi instrumen untuk merekatkan merespons realitas Indonesia yang multikultural," ucap Kamaruddin.
Khilafah Tak Relevan
Dia menyebut, isi materi pelajaran agama tidak lagi yang berpotensi disalahpahami atau disalahtafsirkan. Apalagi berpotensi menimbulkan masalah-masalah instabilitas politik, seperti khilafah.
"Misalnya harus dipahami bahwa ya khilafah itu tidak relevan, tidak kontekstual sama sekali tidak cocok di Indonesia," jelas dia.
Dia menjelaskan, Kemenag ingin mengubah sedikit orientasi materi agama yang bukan lagi tentang orientasi ibadah dan membentuk kesalehan personal. Sehingga seakan-akan agama itu hanya salat dan puasa.
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme
Dia bilang, anak-anak harus diajarkan bahwa beragama itu buahnya akhlak, mencintai diri sendiri, mencintai agama dan menghargai orang lain. Yang tidak kalah penting, kata dia, ialah tentang nasionalisme yang juga diajarkan.
"Bahwa mencintai negara, bangsa kita itu bagian dari iman. Itu juga perlu ditanamkan supaya nasionalisme tumbuh di kalangan siswa-siswi kita lewat pelajaran agama," tuturnya.
Kamaruddin menambahkan, saat ini Kemenag sedang melakukan finalisasi penulisan buku. Bulan Desember nanti selesai dan tersedia pada bulan Juni 2020 tahun ajaran baru. Semua buku pelajaran agama yang beredar bakal ditarik dan diganti baru.
"Penulisan bukunya kemenag, masalah penerbit ya siapa saja bisa menerbitkan. Jadi intinya substansinya di Kementerian Agama," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen tersebut dapat dijadikan sebagai kesempatan bagi banyak orang untuk mengapresiasi buku sebagai jendela dunia.
Baca SelengkapnyaHari Buku Sedunia dirayakan setiap tanggal 23 April.
Baca SelengkapnyaPonpes Al-Anwar Sarang menawarkan sistem dan model pendidikan yang beragam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Doa sebelum belajar penting dalam Islam karena membantu untuk memohon keberkahan dan kemudahan dalam memahami ilmu.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.
Baca SelengkapnyaRumah dunia jadi salah satu contoh gerakan literasi yang konsisten di Indonesia
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya