Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan sinetron, ini kisah nyata tukang bubur naik haji

Bukan sinetron, ini kisah nyata tukang bubur naik haji Sariyah tukang bubur naik haji. ©2014 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Jika anda mengira, kisah tukang bubur yang bisa naik haji hanya ada dalam cerita sinetron, mungkin anda harus melihat perjuangan ibu Sariyah. Warga Desa Karanglewas Kidul Kecamatan Karanglewas Banyumas Jawa Tengah ini mendapat hasil, setelah berjuang mengumpulkan biaya untuk menyempurnakan rukun Islam yang ke lima.

Namun bukan perkara mudah bagi Ibu Sariyah. namun dengan ketekunan, keuletan dan niat yang tulus, Sariyah akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya selama ini untuk pergi berhaji.

janda satu anak ini harus berjuang sejak tahun 1990 untuk bisa haji.

Penjual bubur keliling ini menabung selama 24 tahun untuk bisa menuaikan ibadah haji.

Bagaimana kisah perjuangan Sariyah? Berikut kisahnya:

Sariyah jual bubur dengan gendongan

Hidup dalam kesederhanaan, tak membuat ibu satu anak yang sudah tidak memiliki suami lantaran meninggal beberapa puluh tahun silam ini, bergantung pada orang lain. Dia tetap berusaha untuk tetap bertahan hidup sembari membulatkan niat dan keyakinan untuk bisa berhaji memenuhi perintah Allah."Penghasilan saya dulu ya waktu masih gendong ya sekitar Rp 5 ribu sehari. Kadang-kadang ya, Rp 7 ribu. Sekarang ya udah pakai sepeda, jualannya macam-macam sekarang sampai Rp 30 ribu, untungnya kadang-kadang sampai Rp 20 ribu," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (8/9).Sehari-harinya, Sariyah yang kini menginjak usia 52 tahun, harus menyiapkan dagangannya sejak pagi hingga siang. Jelang pukul 13.00 WIB hingga menjelang maghrib dia berkeliling menjajakan dagangannya. Menggunakan sepeda tuanya, ia menyambangi satu per satu desa yang ada di sekitar rumahnya.

"Sekitar tiga desa saya berkeliling untuk menjajakan bubur candil dan beberapa panganan lainnya," ucapnya.

Hidup sebatang kara di desa

Saat ini, Sariyah hidup sendiri. Anak satu-satunya tak lagi tinggal di rumah lantaran merantau di Jakarta dan sudah berkeluarga. Sampai saat ini, ia mengaku masih menjajakan bubur untuk menambah uang saku selama menunaikan ibadah haji. Sariyah, mengaku selama ini bekerja keras untuk menggapai cita-citanya menunaikan ibadah ke tanah suci."Kalau memang sudah niat, mungkin Allah akan memberi rezeki yang gampang, barokah. Mudah-mudahan saudara saya semua di seluruh Indonesia dipanggil oleh Allah dengan hasil kerja keras sendiri," ucapnya.Sariyah menjadi seorang calon haji yang akan bertolak ke Tanah Suci. Sariyaha berangkat bersama kelompok penerbangan kloter 47 yang akan berangkat pada 17 September nanti.

Sariyah nabung 24 tahun demi berhaji

Suasana di halaman Balai Desa Karanglewas Kidul Kecamatan Karanglewas Banyumas Jawa Tengah, Minggu (7/9) pagi, terlihat ramai dipadati warga. Mereka berkumpul mengikuti pengajian bersama untuk melepas jamaah calon haji dari Desa Karanglewas Kidul.Ketua Panitia Pelepasan Calon Haji Desa Karanglewas Kidul, Warsono, mengemukakan, jumlah jamaah calon haji dari Desa Karanglewas Kidul tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. "Saat ini ada 13 calon haji yang akan berangkat ke tanah suci. Salah satunya Ibu Sariyah yang berangkat sendiri," ujarnya.Warsono mengakui, baru mengetahui jika Sariyah selama ini berprofesi sebagai tukang bubur candil keliling. "Saya sendiri baru mengetahuinya setelah mendapat informasi dari warga," jelasnya.Sariyah sendiri mengaku jika dirinya sudah menabung untuk berhaji sejak tahun 1990 lalu. Dikit demi sedikit hasil jualan bubur kelilingnya disisihkan, dan setelah 24 tahun Sariyah akhirnya bisa berhaji."Jika ada niat untuk naik, haji maka Allah akan mengizinkan, meski hanya pedagang kecil," kata Sariyah.

Perjuangan Sariyah mengetuk hati siapa saja

Kepala Dusun I tempat Sariyah tinggal, Slamet Mubarak mengatakan, warganya yang tinggal di RT 006/RW 03 no 6 ini dikenal sosok yang sederhana dan pekerja keras. Slamet sendiri mengaku, tidak percaya dengan perjuangan Sariyah yang luar biasa."Saya kira kisah tukang bubur naik haji hanya ada di sinetron. Tetapi ini, sungguh perjuangan yang luar biasa dari Ibu Sariyah. Saya sendiri salut dengan kemauan dan kerja keras yang dikumpulkan Ibu Sariyah selama ini," ucapnya usai acara pelepasan jamaah calon haji.Sariyah yang tahun ini berusia 52 tahun, hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai pedagang bubur candil atau bubur sumsum. Selain menjual bubur sumsum, dia juga menjual panganan kecil yang biasa dijajakannya di sekitar wilayah tiga desa yang dekat dengan rumahnya."Awalnya saya berjualan bubur dengan cara menggendong. Tetapi, karena capai dan cepat pegal, saya menggunakan sepeda tua," jelas Syariah.Ibu satu anak yang kini menjadi janda, karena suaminya telah lama meninggal ini, mengaku mulai keliling pada tahun 1990. Ia mulai berjualan keliling pada pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB. Penghasilan jualan bubur tepung dan candil yang jual tiap satu bungkus plastik Rp 1.500, awalnya hanya Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu, saat hanya menggunakan gendongan.Namun setelah menjajakannya dengan sepeda ontel, penghasilannya meningkat menjadi Rp 30 ribu. Dari penghasilan tersebut, sebanyak Rp 15 ribu digunakannya untuk biaya makan keluarga serta biaya sekolah anaknya. Sedangkan, sisanya ditabung untuk naik haji. "Pada tahun 2010, saya diberi tahu kalau uang tabungan sudah cukup untuk biaya haji," ujarnya.Setelah mengetahui uangnya cukup untuk menabung, ia kemudian mendaftarkan diri untuk pergi haji pada tahun 2014. Sariyah, tahun ini akan berangkat bersama sekitar 932 calon haji lainnnya dari Banyumas. Sariyah sendiri masuk dalam kelompok terbang 47 dan termasuk dalam rombongan kedua.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bacaan Doa Bangun Tidur sesuai Sunah Nabi, Lengkap dengan Keutamaannya
Bacaan Doa Bangun Tidur sesuai Sunah Nabi, Lengkap dengan Keutamaannya

Doa setelah bangun tidur merupakan bentuk ungkapan rasa syukur yang seharusnya dilafalkan oleh setiap umat Muslim.

Baca Selengkapnya
Absen dari Layar Kaca, Intan Nuraini Bagikan Momen Umroh bersama Keluarga
Absen dari Layar Kaca, Intan Nuraini Bagikan Momen Umroh bersama Keluarga

Akhir Desember 2023, sang bintang sinetron era 2000-an, Intan Nuraini, jalani ibadah umroh bersama keluarga. Seperti apa potretnya?

Baca Selengkapnya
Fakta Pembunuhan di Tambora, Pelaku Tidur di Samping Jenazah Korban hingga Tuduhan Perselingkuhan
Fakta Pembunuhan di Tambora, Pelaku Tidur di Samping Jenazah Korban hingga Tuduhan Perselingkuhan

Korban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi

Salah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Buka Puasa sesuai Sunnah, Ketahui Kapan Waktu Membacanya
Bacaan Doa Buka Puasa sesuai Sunnah, Ketahui Kapan Waktu Membacanya

Meski buka puasa dianjurkan untuk disegerakan, jangan lupa untuk membaca doa buka puasa saat berbuka.

Baca Selengkapnya
3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir

Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
5 Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi di Balik Segarnya Cincau
5 Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi di Balik Segarnya Cincau

Salah satu minuman yang menjadi favorit banyak orang di bulan Ramadan seperti sekarang adalah cincau.

Baca Selengkapnya