Bramanto meninggal saat cuci darah di RS Bumi Waras Bandar Lampung
Merdeka.com - Bramanto (45), warga Kecamatan Telukbetung Utara (TBU), Bandar Lampung, Lampung meninggal dunia saat menjalani cuci darah di RS Bumi Waras. Terkait hal ini, Polda Lampung akan melakukan autopsi mayat korban.
"Kami akan segera melakukan autopsi untuk mengungkap kematian Bramanto, tetapi terlebih dahulu minta izin keluarga," kata Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Pol Dicky Patria Negara di Bandar Lampung, Rabu (19/10).
Dia mengatakan, pemeriksaan alat cuci darah yang digunakan pasien pun akan dilakukan, apakah bermasalah atau tidak.
Termasuk memeriksa genset, sebab ada 10 orang yang melakukan cuci darah pada saat listrik padam, oleh sebab itu akan dilakukan secara intensif mesin yang digunakan korban.
"Kita juga akan mencari ahli untuk mengetahui cara kerja alat, apakah sudah sesuai SOP atau tidak," kata dia. Dikutip dari Antara.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Medis RSBW, dr. Arief Yulizar mengatakan pasien telah dirawat inap selama dua hari di ruang ICU lalu dipindah ke rawat inap, dalam diagnosa yang bersangkutan mengalami komplikasi penyakit dalam.
"Setelah dilakukan perawatan dan cuci darah pertama hasilnya membaik, kebetulan pada cuci darah kedua ada pemadaman listrik dan semestinya dengan genset yang kami miliki dalam jangka waktu tujuh detik langsung otomatis menyala," katanya.
Dia mengatakan, petugas pun wajib melakukan pengecekan alat Uninterruptible Power Supply (UPS), yang merupakan hardware sangat penting dengan fungsi sebagai perantara penyuplai daya dari aliran listrik.
Sedangkan cara kerja dari UPS adalah dengan menyimpan daya lalu mengalirkannya ke output, oleh karena itu, ini sangat penting sebab memiliki simpanan daya untuk menyuplai tegangan listrik apabila terjadi listrik padam mendadak.
"UPS kami bisa dites apakah rusak dan tidak nyala, ada pasien lainnya bersamaan menjalani cuci darah di ruang yang sama juga tidak ada masalah," kata dia.
Dia melanjutkan, diduga penyebab kematian adalah serangan jantung atau kondisi saat itu lemah, terlebih saat itu penjaga dan penanggung jawab ruangan haemodialisa seluruhnya berada di lokasi.
"Seharusnya PLN ini juga memberitahu kalau ada pemadaman dan sebenarnya masalahnya bukan pada listrik, karena tujuh detik juga dengan genset serta UPS mesin cuci darah itu sudah bisa hidup," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaDua ormas yang terlibat adalah Sunda Wani dan Manggala
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKobaran api membuat kepanikan di ruang perawatan karena letaknya berdekatan.
Baca Selengkapnya