Bocoran Nama-Nama Jenderal Bintang 3 Kandidat Wakapolri Pengganti Komjen Gatot
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono akan memasuki masa pensiunnya pada 28 Juni mendatang. Gatot akan genap berusia 58 tahun pada tahun ini dan akan memasuki masa pensiun.
Masa pensiun Komjen Gatot itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri. Dalam Pasal 3 ayat (2) PP tersebut berbunyi 'Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maksimum 58 (lima puluh delapan) tahun'.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan membocorkan kandidat jenderal bintang tiga polisi layak menggantikan posisi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Menurut Trimedya, ada empat kandidat jenderal polisi bintang tiga berpotensi menggantikan Komjen Gatot.
Empat Jenderal Polisi Bintang Tiga Kandidat Wakapolri
Kandidat itu di antaranya; Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Purwadi Arianto; Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran; Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri; dan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
"Ada. Pak Purwadi, kemudian Pak Fadil, Pak Dhofiri, juga nama-nama yang kita dengar Pak Kabareskrim (Agus). Itu kita dengar. Dan idealnya menurut saya, orang-orang itu," kata Trimedya saat dikonfirmasi awak media di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (21/6).
Meski begitu, politikus PDIP itu menilai siapa pun petinggi Polri terpilih menggantikan Komjen Gatot layak menjabat sebagai Wakapolri yang baru.
Tugas Berat Wakapolri
Sebab menurut Trimedya, tugas Wakapolri ke depan akan berat yakni menjaga netralitas jelang Pemilu 2024.
"Apakah benar salah satu yang tadi gue sebutkan itu paling tidak bisa melanjutkan apa yang gue bilang 3 hal itu. Yang paling berat bagi Polri adalah nanti 2024 itu menjaga netralitas. Jangan sampai Polri keseret ke kanan ke kiri, gitu," beber dia.
Sebab menurut Trimedya, sosok orang nomor dua di institusi Polri itu memiliki peran besar untuk mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Saling bersinergi untuk menuntaskan masalah Polri.
"Karena di kepemimpinan Pak Sigit ini tantangan Polri luar biasa beratnya menurut saya. Dan memang apalagi menjelang tahun politik ini kita berharap netralitas Polri," kata Trimedya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.
Baca SelengkapnyaCerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara korps kenaikan pangkat 11 perwira tinggi (Pati) Polri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Baca Selengkapnya