Bocah 5 tahun hilang terseret arus Kali Buntung

Merdeka.com - Bocah lima tahun terseret arus Kali Buntung, Medaeng, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/6) sore. Hingga saat ini, belum diketahui nasib bocah yang baru saja naik kelas di taman kanak-kanak itu. Tim SAR dibantu warga masih melakukan penyisiran.

Dari keterangan warga sekitar, Alfian Nakhi Dewantana putra pasangan Suryantono (39) dan Wahyu Sulistiyowati (35), warga Jalan Raya Letjent Sutoyo, Medaeng itu, terpeleset saat bermain di pinggir sungai bersama empat temannya, Selasa (26/6).

Hingga pukul 22.00 WIB, bocah malang itu belum berhasil ditemukan. Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Maryoko mengatakan, saat ini masih dilakukan proses pencarian dengan dibantu tim SAR dari Brimob.

"Pencarian dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kami terus melakukan upaya pencarian dan tentunya sampai korban bisa ditemukan," ujarnya, Selasa malam di lokasi kejadian.

Sekarang, lanjut dia, tim SAR dibantu warga setempat terus melakukan pencarian dan penyisiran di sepanjang sungai hingga sungai di sekitar Terminal Bungurasih.

Maryoko juga mengatakan, awal kejadian itu terjadi ketika, korban bersama empat temannya, masing-masing Reza, Adi, Wiwik dan Fifin bermain di pinggir Kali Buntung.

"Saat korban ingin turun untuk mengambil tanaman eceng gondok, tiba-tiba dia terpeleset dan jatuh ke sungai," terang dia.

Ketika terjatuh ke dalam sungai itulah, korban berusaha meminta tolong, namun teman-temannya yang sama-sama masih kanak-kanak itu, tak kuasa menolong korban dan akhirnya korban tenggelam akibat derasnya arus sungai.

Sebenarnya, kata dia lagi, dari keterangan saksi mata, yang terpeleset tiga anak, yaitu Fifin, Adi dan korban.

Fifin dan Adi berhasil pegangan dan bisa menyelamatkan diri. Sedangkan bocah yang biasa disapa Alif, yang baru kelas TK B itu, tidak berhasil ditolong Fifin dengan tangannya.

Kejadian ini juga mengagetkan keluarga korban. Kedua orang tuanya, sampai saat ini belum sadar dari pingsannya. Sedangkan Erni Widyastutik, bibi korban juga tersentak kaget saat mendengar keponakannya tercebur sungai.

"Biasanya korban main di atas pondasi bangunan atas daratan dan tidak pernah sampai turun ke pinggir sungai. Tapi tidak tahu kok sampai turun dan kecebur. Mudah-mudahan keponakan saya ditemukan dengan selamat," tutur dia dengan linangan air mata.