BMKG Pantau 35 Titik Panas di Sumatera Utara
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memantau ada sebanyak 35 titik panas atau hotspot di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (29/7). Seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari BBMKG Wilayah I Medan di Medan, Kamis, disebutkan ke-35 titik panas tersebut terpantau berdasarkan pantauan sensor modis melalui Satelit Tera, Aqua, SNPP dan NOAA20.
Ke-35 titik panas tersebut terpantau di Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak tiga titik, Karo satu titik, Mandailing Natal dua titik, dan di Kabupaten Padang Lawas dua titik.
Kemudian di Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak enam titik, Samosir 10 titik, Serdang Bedagai satu titik, Sibolga dua titik, dan Tapanuli Selatan tujuh titik.
Sementara terkait cuaca, pada siang hari hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di wilayah Nias, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Karo, Dairi, Deli Serdang, Langkat, Samosir, Toba, Tapanuli Selatan, Madina, Asahan, dan sekitarnya.
Kemudian, pada sore hingga malam hari hujan ringan hingga sedang di wilayah Nias, Simalungun, Karo, Dairi, Deli Serdang, Langkat, Samosir, Toba, Tapanuli Selatan, Pakpak Bharat, Asahan, dan sekitarnya.
Untuk suhu udara berkisar pada 24.0-34.0 derajat Celcius, kelembapan udara 60-95 persen, angin berembus dari timur lut menuju barat daya dengan kecepatan 10-30 km/jam.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaDulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaSungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca Selengkapnya