Berselang Wishnutama, Giliran Erick Thohir Sambangi Istana
Merdeka.com - Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, terlihat menyambangi Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). Erick hadir sekitar pukul 11.10 WIB.
Kedatangan pendiri Mahaka Group itu berselang setelah kehadiran Praktisi Media Whisnutama Kusubandio. Erick datang memakai kemeja putih lengan pendek dengan celana bahan warna hitam.
Erick tak begitu meladeni pertanyaan awak media seputar kehadirannya ke Istana hari ini. Dia malah memberitahu awak media terkait CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim, yang keluar Istana.
"Pak Nadiem, ada Pak Nadiem tuh," kata Erick seraya meninggalkan awak media.
Diketahui, Erick Thohir menjadi tokoh kelima yang hari ini menyambangi Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sebelum Erick, ada mantan ketua MK Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu, CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim dan Praktisi Media Whisnutama.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi dan rombongan pun ngopi sejenak sambil berbincang hangat sebelum kemudian kembali ke tempatnya bermalam.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66, 67, 68, dan 69.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini adalah akhir dari sebuah kehidupan yang penuh dengan rasa malu, kehormatan, dan kehinaan.
Baca SelengkapnyaIriana mengenakan baju adat Bali berwarna kuning emas dengan paduan hijau itu. Iriana juga mengenakan mahkota berwarna emas.
Baca SelengkapnyaJokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa GGM bisa digunakan oleh banyak event olahraga, pendidikan, hingga festival budaya.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca Selengkapnya