Bermalam di Kantor Gubernur, Massa di Papua Kembali Bergerak & Terus Merusak
Merdeka.com - Para pendemo di Jayapura, Papua memutuskan untuk bermalam di Kantor Gubernur hingga Jumat (30/8) pagi. Dalam aksi demonya sejak Kamis (29/8), mereka merusak sejumlah tempat, termasuk membakar kantor Telkom.
Seorang warga Papua Benyamin Gurik (34) melaporkan kondisi terkini pasca demo berujung rusuh itu. Menurut dia, pendemo masih bertahan di kantor Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Pukul 09.00 WIT, kata Benyamin, massa kembali bergerak dari Kantor Gubernur. Massa menuju arah Wamena.
"Semua warga kabur karena itu. Jadi massa kembali dan beringas, jadi toko masih tutup. Sampai pagi jam 9, baru ada pergerakan kembali," jelas Benyamin saat dihubungi merdeka.com.
Benyamin memperkirakan massa yang tersisa tinggal seribu orang saja. Itu sudah berkurang lebih dari setengah massa pendemo satu hari sebelumnya.
"Dan dalam perjalanan mereka terus merusak. Jadi masyarakat posisi jaga-jaga dari kelompok itu," terang dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Papua siap mengamankan prosesi kedatangan jenazah Lukas Enembe hingga pemakaman.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan bakal tiba sekira Pukul 09.00 WIT di Bandara Sentani Jayapura.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaHal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain.
Baca Selengkapnya