Berkedok kegiatan sosial, Gafatar sempat bikin markas di Sumsel
Merdeka.com - Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata pernah terdaftar secara resmi di Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Selatan pada 2012. Meski sempat bertahan beberapa bulan dalam tahun sama, perkumpulan itu akhirnya dicoret.
Hal ini disampaikan Asisten I Setda Sumsel Bidang Pemerintahan, Ikhwanudin. Menurut dia, status Gafatar sebagai organisasi terdaftar itu saat dia menjabat Kepala Badan Kesbangpol Sumsel.
"Memang pernah terdaftar tahun 2012, itu zaman saya jadi kepala badan. Tapi saya cabut atau coret di tahun yang sama," kata Ikhwanudin, Rabu (13/1).
Dikatakan Ikhwanudin, pencoretan Gafatar sebagai organisasi resmi berdasarkan perintah Kementerian Dalam Negeri. Sebab mereka dianggap aliran sesat dan menyesatkan.
"Cuma beberapa bulan saja, langsung dicabut. Gafatar itu sesat dan menyesatkan," ujar Ikhwanudin.
Saat mendaftar ke Kesbangpol Sumsel, Ikhwanudin menyebut Gafatar mengaku sebagai organisasi sosial. Hal inilah alasan badan itu menerima pendaftaran sebagai organisasi resmi. Apalagi, Kesbangpol berwenang mendata organisasi sosial, kemasyarakatan, dan kepemudaan.
"Ya semua ormas, orsos dan kepemudaan didata, itu tugas kami. Ternyata Gafatar mengajarkan ajaran yang menyimpang," tutup Ikhwanudin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
atoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca SelengkapnyaBasrizal Koto dikenal sebagai sosok pengusaha besar di Sumatera.
Baca SelengkapnyaPerseroan selalu gencar melakukan pembukaan pabrik baru hingga akuisisi setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya