Beredar Percakapan Grup WA Diduga Polisi Menangkan 01, Ini Kata Mabes Polri
Merdeka.com - Beredar di media sosial percakapan grup WhatsApp diduga anggota kepolisian. Grup dengan nama Pilpres 2019 itu, diisi oleh sejumlah anggota polisi dari pangkat Aiptu sampai AKBP.
Isi percakapan, tentang strategi pemenangan Capres nomor urut 01 sampai tingkat kelurahan. Dalam isi percakapan itu, kapolsek diminta berperan mencari dan mengajak tokoh masyarakat yang memiliki banyak massa, menjelaskan keberhasilan pemerintah.
Dalam instruksi tersebut, Kapolsek diminta tak langsung mengajak memilih 01. Tapi cukup menjelaskan keberhasilan pemerintah, setelah terpengaruh, kemudian diajak mensyukuri keberhasilan pemerintah saat ini.
grup WA diduga polisi menangkan 01 ©2019 Merdeka.com/istimewa
Seseorang dengan nama AKBP Erwin Ardiansyah dalam percakapan tersebut menekankan, apabila daerahnya kalah maka akan dievaluasi oleh Kapolda. Target kemenangan di wilayah masing-masing minimal 60 persen. Bahkan tak cuma itu, Kapolsek juga diminta membuat baliho 01 di setiap kelurahan atau desa.
Terkait beredarnya tangkapan layar isi grup WhatsApp tersebut, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengaku belum tahu kebenarannya. Dia berjanji akan langsung mengecek hal tersebut.
"Kita akan cek kebenaran isu tersebut, dan bila terbukti benar ada oknum anggota Polri yang terlibat sesuai dengan fakta hukum, pasti akan ada tindakan tegas oleh Propam Polda dan akan diawasi oleh Div Propam Polri sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku," tegas Dedi kepada wartawan, Jumat (29/3).
grup WA diduga polisi menangkan 01 ©2019 Merdeka.com/istimewa
Dedi menegaskan, Polri netral dalam Pemilu 2019. Hal itu sesuai dengan UU Polri dan telah ada perintah langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Bahwa netralitas polri dalam kontestasi Pemilu 2019 sudah final sesuai Pasal 28 UU 2/2002 dan beberapa TR arahan langsung dari Pimpinan Polri untuk seluruh anggota polri harus menjaga netralitas," tambah Dedi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRelawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon
Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaUU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Capres Menghina Lawan Bisa Kena Pidana
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).
Baca SelengkapnyaAjak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca Selengkapnya4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru
Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca Selengkapnya