Berdalih penyidik kurang, pengusutan korupsi Festival Tambora lamban

Merdeka.com - Pengusutan dugaan korupsi Festival Tambora Menyapa Dunia (TMD) pada 2015, oleh Kejaksaan Negeri Dompu, Nusa Tenggara Barat, belum ada perkembangan berarti. Perkara itu ternyata masih dalam tahap penyelidikan, dan hingga saat ini penegak hukum belum menetapkan tersangka.

Kepala Kejaksaan Negeri Dompu, Hasan Kurnia, menjanjikan penanganan kasus itu tetap berlanjut. Namun, dia mengakui pengusutannya amat lamban, dengan alasan jumlah jaksa dan kasus tidak sebanding.

"Kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. Ini yang masih menjadi keluh kesah kami (Kejari Dompu), kesulitan menangani kasus. Keterbatasan jumlah jaksa," kata Hasan Kurnia, Rabu (25/5).

Menurut Hasan, anak buahnya harus menangani lebih dari satu kasus di tingkat penyelidikan, penyidikan, maupun yang sudah masuk ke meja hijau.

"Ini yang membuat sejumlah kasus terkesan jalan di tempat," ujar Hasan.

Sebagian kalangan menilai, jika Kejari Dompu tidak mampu mengusut perkara itu, maka lebih baik dilimpahkan ke lembaga lebih tinggi. Namun, Hasan menyatakan sampai saat ini rencana itu belum terlintas.

"Tidak ada yang akan dilimpahkan, mampu tidak mampu, kita (Kejari Dompu) harus tetap mampu," tambah Hasan, seperti dilansir dari Antara.

Didesak membeberkan tahapan perkembangan penyelidikan, Hasan hanya mengatakan sampai saat ini masih meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait.

"Kasusnya masih terus kita dalami. Intinya yang berkaitan dengan penggunaan APBD Dompu saja," ucap Hasan.

Anggaran digelontorkan dari APBD Dompu mencapai angka Rp 4,5 miliar. Kasus itu sudah ditangani Kejari Dompu terhitung sejak 2015, usai penyelenggaraan. Menurut laporan, diduga terjadi penggelembungan dana sehingga kegiatan menyambut hari dua abad Gunung Tambora meletus terkesan banyak kekurangan.