Bercanda di atas kapal, dua siswa SMA tercebur ke laut dan tewas
Merdeka.com - Tim gabungan Basarnas, Kepolisian Resor Kepulauan Meranti, Riau dan nelayan setempat berhasil menemukan dua jenazah siswa Sekolah Menengah Atas yang hilang pada Sabtu (12/12).
"Kedua korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan seragam sekolah yang masih terpasang di tubuh," jelas Kapolres Meranti AKBP Pandra Arsyad Kepada Antara di Pekanbaru, Senin malam.
Dia menjelaskan korban bernama Kasi Saputra ditemukan pada Senin pagi tadi oleh nelayan setempat sementara korban lainnya yakni Hardi Haryono ditemukan sehari sebelumnya, Minggu (13/12).
Kedua korban saat ini telah diserahkan ke keluarga masing-masing untuk kemudian di semayamkan. Pada Sabtu lalu dua siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Kepulauan Meranti dilaporkan hanyut dan hilang di perairan Pulau Merbau.
Pandra menjelaskan kedua korban bernama Kasi Saputra (17) siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kecamatan Merbau dan Hardi Haryono siswa Madrasah Aliyah Teluk Belitung tersebut tercebur ke dalam laut saat kapal yang mereka tumpangi akan bersandar di Pelabuhan Baran Melintang, Pulau Merbau.
Menurut sejumlah saksi, kejadian berawal saat kedua korban bercanda dan dorong-dorongan di atas kapal. Akibatnya keduanya lalu tercebur ke dalam laut dan langsung menghilang. Pencarian kedua korban sempat terhalang oleh cuaca buruk hingga akhirnya salah satu korban yakni Hardi berhasil ditemukan terlebih dahulu pada Minggu siang.
Kepulauan Meranti merupakan sebuah kabupaten yang dibentuk pada 2009 lalu dari pemekaran Kabupaten Bengkalis. Kabupaten tersebut terdiri dari belasan pulau dengan Pulau Tebing Tinggi sebagai pulau letak pusat pemerintahan.
Masyarakat setempat kerap menggunakan jalur laut dan kapal tradisional jenis Pompong (Kapal kayu bermesin) sebagai alternatif transportasi.
Dalam sepekan terakhir terjadi dua kecelakaan saat warga setempat menggunakan Kapal Pompong. Pada Kamis lalu (10/12) dua orang nelayan tradisional di Kabupaten Kepulauan Meranti hilang saat melaut di Perairan Desa Bungur Kecamatan Rangsang Pesisir.
"Kedua nelayan yang hilang tersebut bernama Agus berusia 48 tahun dan Wan Safarudin berusia 39 tahun," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (14/12).
Dia mengatakan kedua nelayan yang menggunakan sebuah kapal tradisional yang biasa disebut Pompong itu diketahui hilang pada Kamis dini hari dan berhasil ditemukan dalam keadaan tewas dua hari berikutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaSaat kapal mulai meninggalkan Pulau Wakatobi, warga desa yang mengantar hingga dermaga pun melambaikan tangan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca Selengkapnya