Belum ke Gereja, Umat Katolik di Solo Masih Ibadat Secara Online
Merdeka.com - Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengizinkan kegiatan di tempat ibadah, namun hal tersebut belum dimanfaatkan umat Katolik. Mereka mengaku masih menunggu petunjuk dari Keuskupan Agung Semarang.
Vikaris Episkopal (Vikep) Surakarta, Romo Robertus Budi Haryana mengatakan, saat ini Umat Katolik di Kota Solo masih beribadat dari rumah secara online. Meskipun Pemkot Solo sudah memperbolehkan umat beragama membuka tempat ibadah untuk umum.
Simak pula alkitab online di Merdeka.com.
"Sementara ini kami masih beribadah secara online dari rumah masing-masing," ujar Budi, Senin (15/6).
Menurut Budi, pihaknya tidak berani serta merta menerapkan new normal di gereja selama Keuskupan Agung Semarang belum mencabut Surat Edaran Gugus Tugas Penanganan Dampak Covid-19 KAS Nomor : 0479/A/X/20-25. Sehingga pihaknya belum mengizinkan gereja melangsungkan misa tatap muka.
"Kalau Keuskupan Agung Semarang menerbitkan SE baru, kami baru bolehkan umat Katolik Solo beribadah di gereja," tandasnya.
Belum dibukanya gereja tersebut, lanjut, berlaku bagi semua gereja di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mengimbau pada semua umat Katolik di wilayah Kevikepan Solo untuk tetap menunaikan ibadat secara online.
"Jika ada update informasi dari Keuskupan Agung Semarang terkait ibadah di gereja akan segera diumumkan pada umat Katolik," katanya lagi.
Ia meminta kepada seluruh umat Katolik di Kota Solo, agar tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada. Hal tersebut untuk memutus penularan virus corona. Selain itu, gereja juga harus bersiap diri dalam menyambut new normal di tempat ibadat sesuai aturan Perwali.
Sebelumnya, Pemkot Solo telah menerbitkan Perwali (Peraturan Wali Kota) Nomor 10 tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanganan Covid-19 di Solo. Dalam Perwali yang mulai berlaku tanggal 8 Juni tersebut terdapat tujuh poin.
Satu dari tujuh poin tersebut memperbolehkan tempat ibadah di Solo dibuka untuk umum dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaPendaftaran dilakukan selama dua hari mulai dari tanggal 30 sampai 31 Maret 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaKegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaKarena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata menyambut bulan Ramadhan yang penuh doa.
Baca Selengkapnya