Begini Modus Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andi Pramono Sembunyikan Mobil Mewah
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap modus mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono menyembunyikan mobil mewah terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu).
Modus dilakukan Andhi Pramono itu terungkap setelah tim penyidik KPK menggeledah terkait kasus dugaan gratifikasi Andhi Pramono (AP) di wilayah Batam, pada Selasa (6/6) kemarin.
"Tim penyidik KPK telah selesai melaksanakan tindakan penggeledahan di wilayah kota Batam dalam rangka pengumpulan alat bukti seperti barang bukti elektronik," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan diterima, Rabu (7/6).
Lokasi Digeledah
KPK merinci bahwa penggeledahan terjadi di dua titik. Pertama di sebuah perumahan mewah di Jalan Everest di wilayah Sekupang Batam.
Penggeledahan kedua di sebuah ruko dengan lokasi terpisah. Berdasarkan keterangan penyidik, pelaku berusaha menyembunyikan apa yang berada di dalam ruko tersebut.
"KPK menemukan 3 mobil merek Hummer, Toyota Roadster dan mini Morris. Diduga sengaja disembunyikan," kata Ali.
KPK memastikan, temuan dari Batam langsung disita dan dijadikan alat bukti untuk perkara tersebut. "Segera dilakukan penyitaan sebagai barang bukti dalam perkara," kata Ali.
Konstruksi Kasus
Diketahui, KPK tidak akan berhenti menelisik dugaan rasuah yang merugikan negara hanya pada Andhi Pramono. Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur memastikan, pendalaman Andhi hanyalah pintu masuk terhadap praktek rasuah lain yang terjadi di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.
"Dari orang-orang yang sudah kita tangani saat ini seperti saudara AP ya tentu kita akan kembangkan, tidak hanya di Makassar," ungkap Asep kepada wartawan, seperti dikutip hari ini.
Asep mengamini, praktek rasuah di DJBC menjadi isu hangat. Sebab sudah ada sejumlah laporan ke KPK, Asep meyakini KPK akan menjaga amanah publik dan menanganinya dengan benar.
"KPK akan kita tangani dengan baik dan informasinya akan terus kita gali, di mana saja, di tempat mana saja, pada posisi apa saja," kata Asep.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andhi Pramono menyembunyikan mobil antiknya itu di bengkel kawasan Duren Sawit
Baca SelengkapnyaKPK masih akan mentracing aset lain milik tersangka untuk dijadikan batang bukti dan sebagai bahan eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaJPU KPK mendakwa Andhi Pramono menerima gratifikasi senilai total Rp58,9 miliar dari sejumlah pihak terkait pengurusan kepabeanan impor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan temuan aset-aset tersebut adalah langkah nyata dari proses penelusuran dan pelacakan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya