Begini kronologi penangkapan 9 penyelundup benih lobster ke Vietnam
Merdeka.com - Tim Gabungan Bareskrim Polri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengungkap penyelundupan benih lobster Ke Vietnam. Sebanyak 9 tersangka yang terlibat dalam proses pengiriman, pengangkutan, perdagangan dan usaha penyelundupan, dibekuk petugas.
"Penangkapan dilakukan di tujuh tempat, sebagian besar di bandara. Wilayahnya sendiri Bali, Lombok dan Surabaya," kata Direktur Tidak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Irjen Purwadi Arianto di Gedung Bina Bahari II, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Lebih lanjut, Purwadi menjelaskan, ada dua modus operandi penyelundupan 65.649 ekor benih lobster tersebut.
Pertama, untuk kasus di Denpasar dan Mataram, pelaku membeli benih lobster dari nelayan lalu dikumpulkan ke pengepul. Kemudian oleh pengepul barang dibawa kurir dengan menggunakan koper.
"Bang lobster dikemas dalam plastik berisi spons yang dibuat lembab dan diberi oksigen. Dalam keadaan seperti ini bang lobster akan tetap hidup sampai 8 jam untuk dibawa ke Singapura lalu diterbangkan ke Vietnam," tutur Purwadi.
Operasi yang dilakukan tim di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada 3 Februari 2017. Sekitar Pukul 19 WITA tersangka Indriyatri diamankan dengan barang bukti 16.830 ekor benih lobster dalam satu koper.
"Bang lobster dikirim dari tersangka Yeyen di Lombok membagi jalan darat dan diterima oleh tersangka Dasini di rumahnya. Kemudian baby Lobster dimasukkan ke dalam koper untuk diselundupkan ke Singapura yang akan diterima oleh Mr Lie," ujar Purwadi.
Masih di lokasi yang sama, pada tanggal 5 Februari sekitar pukul 13.00 WITA kembali diamankan tersangka atas nama Siti Khodijah. Saat itu Siti membawa 8.245 ekor benih lobster dalam kondisi mati di sebuah koper.
Saat itu, Siti sengaja tak langsung ditahan sehingga sudah terbang ke Singapura. Namun Siti dikembalikan ke Tanah Air oleh pihak imigrasi Singapura.
Terakhir, pada 9 Februari sekitar pukul 07.30 WITA kembali diamankan tersangka Jek Sen yang membawa baby lobster sebanyak 9.480 ekor dalam koper. Jek Sen membawa koper tersebut dalam perjalanan menuju Singapura untuk diteruskan menuju Vietnam.
Sementara itu, penangkapan juga dilakukan di Bandara Internasional Lombok. Pada hari Senin tanggal 6 Februari sekitar pukul 19.00 WITA diamankan 3 pelaku atas nama Hendra, Rudiyanto alias Asiong dan Joni Kristiadi.
Saat penangkapan, Hendra kedapatan membawa baby lobster sebanyak 7.428 ekor dalam koper. Sedangkan Rudiyanto membawa 6.116 ekor baby lobster dan Joni membawa 6.050 ekor baby lobster. Satu lagi, tersangka atas nama Bahrean alias Yenyen alias Aeng diamankan di mal Emporium Kota Lombok pada 22 Februari 2017 pukul 16.00 WITA.
Adapun modus operandi kedua yakni baby lobster dikirim melalui cargo. Modus ini dilakukan di Surabaya dengan tersangka Ida Ester. Tersangka mengirim melalui dengan menggunakan taksi online untuk diteruskan dengan cargo udara.
"Baby lobster ditaruh dalam plastik yang diisi dengan media spon basah beroksigen dengan sedikit air dan dipacking dalam styrofoam," kata Purwadi.
Akibat perbuatannya tersebut, kesembilan tersangka terjerat pasal 16 (1) Jo Pasal 88 UU No 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan Jo Pasal 55 KUHP dengan ancama pidana paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca Selengkapnyakolaborasi perikanan yang dibangun KKP dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam akan mendorong pengelolaan lobster.
Baca SelengkapnyaKKP dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam sebelumnya telah menandatangani kerja sama perikanan tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap tahunnya lebih dari 300 juta ekor benur mengalir secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, memukau masyarakat online dengan keindahan lobster biru yang istimewa.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBeragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar
Baca SelengkapnyaUdang Selingkuh biasanya hidup di sungai-sungai yang berada di pegunungan
Baca SelengkapnyaAri meminta para pendukung mengajak keluarganya untuk menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya