Basarnas perpanjang proses pencarian korban AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Basarnas menyatakan akan memperpanjang operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501. Misi ini akan dilakukan selama tujuh hari ke depan.
"Operasi pencarian dan pertolongan tetap dilanjutkan dengan jangka waktu 7 hari," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Sulistyo dalam konferensi pers di Gedung Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1).
Tetapi, terang Sulistyo, operasi ini baru akan dijalankan pada Sabtu (31/1) depan. Hal ini mempertimbangkan kemampuan tim butuh penyegaran lantaran sudah lama berada di laut.
"Saya beri jeda dua hari. Pertimbangannya, untuk anak-anak buah kita sudah satu bulan di laut. Kapal-kapal kita perlu melakukan bekal ulang seperti isi makanan, air, dan sebagainya," ungkap dia.
Selanjutnya, Sulistyo memprediksi tim akan kembali siap bekerja pada Sabtu pagi. Hal itu termasuk juga kapal dan sejumlah alat yang diperlukan untuk misi pencarian lanjutan.
"Dalam satu minggu ke depan, kita akan melakukan operasi berikutnya. Area, kita fokus pada sembilan koordinat yang terdeteksi ditambah upaya mencari titik-titik lain yang ada di area," terang dia.
Sepanjang operasi pencarian korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan Basarnas dalam satu bulan ini, terdapat 70 jenazah yang berhasil ditemukan. Basarnas akan melakukan pencarian untuk menemukan 92 korban yang belum ditemukan.
"Kekuatan yang akan dipakai, udara kita punya heliKopter dua unit. Laut, kita punya kapal empat unit masih ada. Kemudian pemkot menyiapkan satu tronton dan satu kapal," kata Sulistyo.
Sementara untuk penyelam, kata Sulistyo, pihaknya akan mengerahkan 45 orang yang terdiri dari 25 penyelam Basarnas dan 20 penyelam dari SKK Migas. Selain itu, terang dia, terdapat 15 penyelam tradisional yang menyatakan ingin terlibat.
"Saya tampung mereka," ungkap dia.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaAirlangga Enggan Bicara Komposisi Kabinet, Alasan Tunggu Pengumuman KPU
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca Selengkapnya