Banyuwangi Canangkan Merdeka Sampah Plastik, Tahap Awal di 2 Ruang Publik Terbesar
Merdeka.com - Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dijadikan momentum oleh Pemkab Banyuwangi untuk melakukan pembenahan kota. Usai menggelar upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan, Sabtu (17/8), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan program 'Merdeka dari Plastik' sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
Sebagai tahap awal, program bebas sampah plastik diterapkan di dua ruang publik terbesar di kabupaten itu, yaitu Taman Sritanjung dan Taman Blambangan. Di dua ruang publik itu, saban hari ada ribuan warga beraktivitas dari pagi hingga malam hari. Tiap hari di Taman Blambangan juga terdapat event seni-budaya yang menjadikannya titik kumpul banyak orang.
Usai menjadi inspektur upacara, Bupati Anas bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah langsung menuju salah satu sudut Taman Blambangan. Di sana telah dibentangkan kain yang bertuliskan 'Revolusi Mental Menuju Banyuwangi Merdeka dari Plastik'.
©2019 Merdeka.comAnas pun menuliskan pesan di kain tersebut, "Hindari Penggunaan Plastik". Aksi Anas diikuti oleh Forpimda lainnya yang menuliskan pesannya tentang pengurangan penggunaan plastik di kehidupan kita.
"Plastik ini lama terurainya lama, ada yang 400 bahkan hingga 1.000 tahun. Bayangkan jika kita dari sekarang tidak mengambil aksi nyata, lama kelamaan kita akan hidup di atas plastik," kata Anas.
Dikatakan Anas, masalah plastik telah menjadi masalah global dan mendapat perhatian serius dari dunia. Semua negara sudah sepakat untuk mengurangi sampah plastik. Apalagi, lanjut dia, sampah plastik di laut sudah dalam tahapan mengkhawatirkan.
"Bu Menteri Susi pernah mengingatkan kita semua, bila kita tidak mengambil aksi nyata mulai sekarang, 30 tahun lagi permukaan laut akan dipenuhi sampah. Ini akan mengancam habitat laut. Kita manusia juga terancam karena kita mengonsumsi mikro plastik dari hewan laut yang kita makan. Residu plastik ini akan berakibat penyakit kerdil pada manusia," kata Anas.
©2019 Merdeka.comSebagai tahap awal, pilot project akan diawali di Taman Blambangan dan Taman Sritanjung. Di dua taman kota tersebut, warga dan pedagang yang ada di sana harus bebas dari dari plastik. Pedagang harus mulai mengurangi penggunaan media plastik. Misalnya mereka tidak menggunakan lagi kantong plastik sebagai pembungkus atau penyaji makanan.
"Mereka kita edukasi untuk menjauhi plastik. Misalnya jangan kasih sedotan di minuman. Pakai kertas daun ulang untuk pembungkus makanan. Kelihatannya remeh, tapi kalau semua orang melakukan ini dampaknya akan besar. Apalagi di dua ruang publik ini selalu ramai orang, bahkan kalau event tertentu jumlah orang yang berkumpul bisa sampai 5.000 orang," kata Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah menjelaskan sosialisasi akan gencar dilakukan di dua tempat tersebut. Para pedagang diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus untuk memulai kebiasaan ini.
©2019 Merdeka.com"Banyak pedagang yang sudah mulai paham untuk mengurangi penggunaan plastik secara bertahap. Tidak hanya itu, mereka juga kami ajak untuk mengurangi menjual makanan dalam kemasan plastik. Begitu halnya, sampah juga harus dipilah dengan baik. Mana yang organik dari sisa makanan, maupun nonorganik dari pembungkusnya. Ini untuk memudahkan pengolahan sampah lebih lanjut," jelas Husnul.
Dinas LH sendiri, kata Husnul, telah meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama mengurangi sampah plastik ini. Kader-kader lingkungan diajak untuk masuk ke sekolah-sekolah dalam rangka mengurangi sampah plastik jajanan anak-anak sekolah.
"Gerakan go tumbler sudah efektif jalan di kantor pemerintahan. Kami juga sudah membagikan ribuan tas dan kantong belanja kepada ibu-ibu agar saat belanja tidak lagi menggunakan kresek. Sejumlah sekolah juga sudah melarang siswanya untuk membawa makanan kemasan di sekolah. Ini semua ikhtiar kami untuk mengurangi sampah plastik di bumi ini," pungkas Husnul.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya