Banyak alami trauma, korban gempa Lombok butuh pemulihan kejiwaan
Merdeka.com - Kepala Sub Tanggap Darurat Bencana Palang Merah Indonesia (PMI), Ridwan Sobri Carman, mengatakan pemulihan psikologis para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih diperlukan. Sebab, banyak korban trauma akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Perlu dilakukan sangat masif. Karena katakanlah yang masih utuh seperti kita normal saja masih takut untuk masuk ke rumahnya," kata Ridwan di dalam sebuah diskusi bertajuk 'Lombok status bencana dan kita' di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
"Ini yang salah satu kita harapkan upaya percepatan itu dari sisi psikologis," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Kemensos Harry Hikmat mengungkapkan Kemensos dalam menangani bencana telah menerjunkan fasilitas dari pusat sebanyak 20 orang. Sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari NTB telah membuat sebanyak 500 orang.
"Bencana Gempa di NTB ini telah membuat pajak bagi Tagana dari berbagai provinsi. Sebanyak 12 provinsi ikut peduli dengan saldo Tagana," tuturnya.
Dari beberapa waktu lalu, kata Harry, terdapat 633 Tagana yang bekerja untuk aplikasi umum lapangan, evakuasi, layanan psikososial, bantuan, pencarian korban, data verifikasi korban, dan ikut membersihkan puing-puing reruntuhan rumah bersama TNI, Basarnas, Kepolisian dan para relawan dari berbagai organisasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Jatim juga melakukan penambahan pasukan untuk proses pembersihan dan pemulihan di pulau yang paling terdampak gempa tersebut.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca Selengkapnyagempa bumi yang mengguncang Lombok tidak berpotensi tsunami
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN menyebut penderita mental emotional disorder di Indonesia terus meningkat signifikan
Baca SelengkapnyaMereka mengaku terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnya