Bandara El Tari Kupang Terancam Dihapus Dari Daftar Bandara Internasional
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara terbuka menyampaikan rencana pemerintah yang akan memangkas jumlah bandara berstatus internasional di Indonesia.
Pemangkasan ini untuk mendapatkan kurang lebih 15 bandara saja dari total 32 bandara internasional yang dikelola oleh TNI, Ditjen Hubungan Udara/Pemda, dan PT Angkasa Pura I dan II.
Bandara El Tari Kupang sendiri adalah salah satu bandara internasional di Indonesia. Meskipun pemerintah belum memberikan kepastian mengenai pemangkasan ini, namun untung dan rugi bila Bandara El Tari Kupang tak lagi berstatus internasional pun sudah dapat ditakar.
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) berpendapat bila Bandara El Tari Kupang tidak lagi berstatus internasional, maka rencana pemerintah pusat ini akan sangat bersinggungan dengan rencana pemerintah NTT.
Pemprov NTT sendiri diketahui tengah berusaha menghidupkan rute khusus Kupang (Indonesia) - Dili (Timor Leste) - Darwin (Australia).
Ketua ASITA NTT Abed Frans mengatakan, semua penerbangan internasional dengan sendirinya bakal tidak lagi melalui Kupang bila itu terjadi. Demikian pun penerbangan internasional seperti yang direncanakan pemerintah NTT otomatis tak bisa diwujudkan.
"Jika sudah tidak menyandang status sebagai bandara internasional maka pastinya kita tidak usah lagi bermimpi agar suatu saat ada penerbangan internasional yang masuk ke Kupang," ujarnya, Jumat (3/2).
Menurut Abed Frans, ibarat gagal sebelum berhasil bila akhirnya rencana pemangkasan status itu dialami oleh Bandara El Tari Kupang. Peluang bisnis di tiga kota pada tiga negara yang saling berbatasan teritorial ini bisa lenyap.
"Iya, saya dengar memang masih ada upaya dari beberapa pihak untuk itu. Maka sangat disayangkan jadinya kalau nanti ternyata Bandara El Tari sudah bukan bandara internasional lagi," komentarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka sebagai perwakilan pemerintah daerah berharap mimpi buruk tersebut tidak sampai benar-benar terjadi. "Semoga tidak terjadi karena sangat merugikan," tandas Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka saat dihubungi Jumat, 3 Februari 2023.
Reencana membuka penerbangan Kupang - Dili - Darwin tentunya bakal batal bila status Bandara El Tari turun menjadi bandara domestik. Sementara sebelumnya pandemi Covid-19 juga sudah memberikan dampak terhadap penerbangan internasional Kupang - Dili.
"Kita lagi mengembangkan pariwisata di daerah sehingga kita butuh wisatawan mancanegara bisa langsung terbang dari negaranya di Australia (Darwin) atau Dili (Timor Leste) ke Kupang, atau ke Labuan Bajo," tukasnya.
Ia berharap rencana pemangkasan status itu tidak termasuk Bandara Internasional El Tari karena letaknya yang amat strategis.
Pencabutan status itu pun akan berdampak pada pendapatan atau ekonomi daerah, karena keuntungan Bandara El Tari sebagai bandara internasional adalah mendatangkan langsung wisatawan asing.
"Sudah tentu wisatawan mancanegara akan datang di Kupang, menginap, mencari kuliner, berbelanja barang-barang souvernir di UMKM. Ekonomi rakyat akan berkembang dan meningkat karena ada pembeli dari mancanegara," tambah Isyak.
Sejauh ini pemerintah daerah juga turut mengembangkan berbagai moda transportasi baik darat dan laut untuk melebarkan ruang ekonomi NTT dan Timor Leste.
"Kita kembangkan layanan bus antar lintas batas negara. Demikian juga halnya di laut dengan kapal cepat dan di udara untuk penerbangan segitiga Kupang - Dili - Darwin yang prosesnya sedang berjalan," ungkap Isyak Nuka.
Ia menyebut pengembangan jalur internasional ini pun sempat tertunda sebab pandemi Covid-19. Ia berharap setelah pemerintah mencabut status pandemi menjadi endemi maka pembicaraan terkait rencana penerbangan segitiga itu dihidupkan kembali.
Humas Bandara El Tari Kupang, Devi Budihandayani secara terpisah mengatakan, selama ini bandara dengan status internasional akan dilengkapi dengan fasilitas bea cukai, imigrasi, dan kekarantinaan.
Fasilitas ini guna mendukung adanya operasi penerbangan internasional karena statusnya yang jelas berbeda dari bandara biasa. "Sehingga dapat melayani penerbangan internasional menuju dan dari negara lain," ungkap dia.
Kendati belum diketahui apakah Bandara El Tari Kupang akan dipangkas statusnya nanti, tetapi PT Angkasa Pura sebagai pengelola akan mematuhi apapun hasil keputusan pemerintah.
"Terkait penetapan kebijakan hal tersebut, kami mematuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutup Devi Budihandayani.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaArsitek kebangaan Indonesia ini juga digandeng pemerintah RI untuk mendesain bandara IKN
Baca SelengkapnyaDi Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaHotel bintang tiga pertama di IKN ini Rencananya akan mulai beroperasi sebelum 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa ditutup sementara pada Kamis (29/2).
Baca Selengkapnya