Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bamusi PDIP: TNI-Polri jangan lengah hadapi gerakan pecah belah bangsa

Bamusi PDIP: TNI-Polri jangan lengah hadapi gerakan pecah belah bangsa Aksi Bela Tauhid. ©Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra

Merdeka.com - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan, Nasyirul Falah Amru meminta masyarakat jeli menilai aksi bela agama yang ditunggangi kepentingan politik. Menurut dia, sangat tidak beretika dan mengganggu saat agama dijadikan kedok oleh para politikus yang ambisius meraih kekuasaan dengan segala cara.

"Kita cinta NKRI, Pancasila, dengan budaya dan semua pemeluk agama. Masyarakat jangan dihasut, jangan diganggu ketenangannya. Para pendiri bangsa sudah menggali Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa."

"Di dalam Pancasila, kita mengakui menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai prinsip pertama, yang menyatu dan dibumikan ke dalam sila lainnya. Jadi agama menjadi landasan moral, etika, dan tuntunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur, bukan sebaliknya menjadi alat kekuasaan politik," kata pria yang kerap disapa Gus Falah tersebut, melalui keterangan tertulis, Jumat (2/11).

Gus Falah mengungkapkan, dirinya miris melihat organisasi masyarakat yang sudah dibubarkan pemerintah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), seolah masih diberi ruang beraktivitas. Kondisinya makin memprihatinkan, lanjut dia, karena kelompok HTI itu dekat dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019.

Menurutnya, salah satu bukti kedekatan HTI dengan kelompok pendukung Prabowo-Sandiaga adalah saat politikus PKS yang menjadi inisiator gerakan ganti presiden, Mardani Ali Sera, menyampaikan gerakan ganti presiden dan ganti sistem bersama eks Juru Bicara HTI Ismail Yusanto. Video Mardani dan Ismail viral di media sosial hingga berujung dilaporkan ke kepolisian.

Pasalnya, HTI sudah dibubarkan pemerintah karena dinilai bertentangan dengan Pancasila. Adapun Hizbut Tahrir juga dilarang di banyak negara lain, termasuk di beberapa negara Islam.

"Ini jadi rentan disusupi, ditunggangi. Kita enggak mau Indonesia kacau kayak Suriah, itu pengalaman buruk. Saya sungguh sedih, peringatan Hari Santri disusupi aksi provokasi yang menciptakan ketegangan di masyarakat. Aparat TNI dan Polri tidak boleh lengah menghadapi gerakan yang nyata-nyata mengarah pada perpecahan bangsa tersebut. Jangan bawa HTI dan ISIS ke Indonesia," ungkap Gus Falah.

"NKRI adalah sajadah kita, kewajiban kita melestarikan sesuai ajaran para ulama," ungkap Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.

Gus Falah mengatakan, masyarakat jangan terhasut mengikuti aksi bela agama, atau bela kalimat tauhid yang dimanfaatkan untuk tujuan politik.

"Aksi bela tauhid itu dengan tahlilan, muliakan Rasulullah SAW dengan Mauludan, aksi membela ulama dan menceritakan ahsanun amalannya dengan manaqiban," ungkapnya.

Sebagai masyarakat nahdliyin, Gus Falah juga menyampaikan sangat menghormati para habib. Oleh karena itu, dia berharap para habib berperan aktif menahan berkembangnya ideologi radikal dengan menyampaikan pesan persatuan dan keteduhan.

"Kami sangat memuliakan habib, kami ciumi tangannya, kami baca pesan leluhurnya. Habib-habib yang kami muliakan, jangan sampai mengajak masyarakat ke dalam HTI," ucap Gus Falah.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
PDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus Meski Permohonan Sengketa Pilpres Ditolak MK
PDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus Meski Permohonan Sengketa Pilpres Ditolak MK

PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Refleksi Akhir Tahun 2023, BPIP Terus Konsisten Bumikan Pancasila
Refleksi Akhir Tahun 2023, BPIP Terus Konsisten Bumikan Pancasila

BPIP juga melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'

Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
Panglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya

Namun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.

Baca Selengkapnya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.

Baca Selengkapnya