Bahaya MERS, jemaah umroh tua diminta tunda ke Mekkah
Merdeka.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Riau mengimbau para calon jemaah umroh yang telah berusia 65 tahun agar menunda keberangkatan demi menghindari merebaknya virus menular dan bisa menyebabkan kematian.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Riau, M Aziz menyatakan imbauan yang dikeluarkan mengenai batas usia tersebut untuk menghindari terjangkitnya penyakit "Middle East Respitatoly Syandrome-Corona Virus/MERS-Cov".
Untuk kelompok orang berusia 65 tahun ke atas sangat rentan terjangkit virus tersebut. "Karena itu, kita mengimbau agar calon jemaah umroh yang telah berusia 65 tahun ke atas untuk sementara waktu tidak dulu berangkat ke tanah suci," katanya.
Imbauan yang sama, lanjutnya, juga diberlakukan kepada calon jemaah umroh yang masih berusia 12 tahun ke bawah, kemudian bagi ibu hamil serta calon jemaah yang menyandang penyakit kronis seperti jantung, ginjal, saluran pernapasan dan diabetes.
Menurut dia, kelompok jemaah seperti itu mudah terjangkit virus yang mematikan tersebut, sehingga akan lebih baik bagi orang yang ingin menunaikan ibadah umroh agar menunda dulu keberangkatan sampai kondisi benar-benar aman.
"Bagi mereka yang saya sebutkan tadi, nanti lah kalau sudah aman di tanah suci. Baru mereka boleh diberangkatkan," jelasnya.
Dia juga meminta kepada calon jemaah umroh yang mau berangkat ke Arab Saudi untuk mewaspadai MERS-Cov dengan tetap menggunakan masker di ruangan terbuka dan menghindari keramaian di tempat umum.
"Jika ada infeksi pernapasan, segera berobat dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada," ucapnya.
Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau sebelumnya mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga provinsi tersebut, tidak perlu khawatir dengan virus korona penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah atau dikenal MERS-Cov.
Pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan para calon jemaah umroh agar dilengkapi masker, kemudian imbauan untuk tidak sering berada di ruangan terbuka, menghindari tempat-tepat padat penduduk, dan sering mencuci tangan.
Lalu makan dengan makanan yang bersih, kemudian selama berada di Tanah Suci tidak lagi membawa para jemaah mengunjungi peternakan unta dan minum susu hewan gurun pasir tersebut karena dikawatirkan bisa terkena virus korona MERS, kata Ketua Asita Riau, Ibnu Mas'ud.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaViral Momen Pemuda di Jambi Bangunkan Sahur Pakai Perahu karena Banjir, Begini Aksi Mereka
Kejadian ini terjadi di Kelurahan Arab Melayu, Jambi Seberang, para pemuda setempat harus berkeliling membangunkan sahur dengan perahu.
Baca SelengkapnyaMacam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya