Ayah bunuh anaknya di OKI dikenal pemarah & sudah 3 kali nikah
Merdeka.com - Kasus penganiayaan menyebabkan Rendi, bocah berumur 3,5 tahun, meninggal di tangan ayahnya sendiri, Manap (30), terus didalami penyidik Polres Ogan Komering Ilr (OKI), Sumatera Selatan. Belasan saksi dipanggil penyidik untuk diambil keterangan.
Kapolres OKI AKBP Amazon Polamania mengatakan, keterangan tersangka mengaku sudah tiga kali menikah. Dua pernikahan sebelumnya berakhir perceraian dan kini hidup dengan istri ketiganya dan dikaruniai seorang anak.
"Tersangka punya dua anak dari pernikahan sebelumnya, dia tinggal serumah dengan ibu tirinya. Ibu korban sudah cerai dengan tersangka," ungkap Amazon saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/9).
Sementara dari keterangan tetangga, kata Amazon, tersangka Manap memang dikenal tempramental. Tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet itu mudah tersinggung sehingga hubungan dengan warga sekitarnya terbilang tidak akur.
"Tersangka emosian orangnya, sering marah-marah sama anak-anaknya, sama tetangga juga begitu," ujarnya.
Bahkan, kata dia, para saksi sering menyaksikan tersangka menganiaya korban. Saat kejadian menyebabkan korban tewas, tetangga juga mendengar jeritan kesakitan. Namun, tetangga tak bisa berbuat apa-apa lantaran takut menjadi sasaran emosi tersangka.
"Suara tangisan dan jeritan korban saat dipukuli didengar tetangga tersangka. Semua saksi yang kita panggil paham perilaku tersangka sehari-hari," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, hanya gara-gara anaknya yang masih berusia 3,5 tahun bernama Rendi buang air besar di celana, emosi Manap (30) naik pitam. Dia nekat menganiaya anaknya itu hingga menyebabkan korban tewas.
Penganiayaan tersebut terjadi di rumahnya di Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Sabtu (17/9) malam lalu. Semenatara korban tewas saat perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung, OKI, Minggu (18/9) sore. Keesokan harinya, pelaku diringkus polisi.
Pelaku yang baru pulang ke rumah tak terima anaknya tersebut BAB di celana. Dia pun mengambil kayu berdiameter 30 centimeter dengan panjang satu meter.
Lalu, dengan beringas pelaku memukul ke tubuh korban berkali-kali. Bahkan, saking kerasnya pukulan itu, kayu yang dipakai pelaku patah. Korban pun mengalami luka lebam di beberapa bagian di tubuhnya.
Keesokan harinya, kesehatan korban memburuk. Korban pun dibawa ibu tirinya berobat ke klinik dekat kampung mereka. Namun, dokter klinik menyatakan korban harus segera dirujuk ke rumah sakit lantaran kondisi lukanya terbilang parah. Sayang, nyawa korban tak bisa diselamatkan dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Saat penangkapan, sambung dia, petugas menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya kayu yang sudah patah dua yang digunakan tersangka menganiaya korban.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini merasa jika ayahnya menikahi orang yang sangat tepat setelah 20 tahun sendiri.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkapkan daripada mencari ibu baru, anaknya lebih butuh sosok ayah. Ia pun bertekad tak ingin menikah lagi.
Baca SelengkapnyaMomen resepsi sang putra dengan pujaan hati berparas cantik tersebut nampak begitu meriah nan mewah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini momen mengharukan seorang ayah harus berpisah dengan putrinya yang pilih ikut suami usai menikah.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan seorang ayah TNI bangga melihat putranya juga berhasil jadi tentara. Saat dilantik ternyata pangkat sang buah hati lebih tinggi dari ayahnya.
Baca SelengkapnyaPria ini tampak mengalami perubahan drastis setelah ia menikah dengan pujaan hatinya.
Baca SelengkapnyaWanita ini membeberkan murahnya biaya saat dirinya menikah di KUA.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya