Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Hepatitis Akut, Warga Solo Diminta Hidup Bersih dan Sehat

Antisipasi Hepatitis Akut, Warga Solo Diminta Hidup Bersih dan Sehat hepatitis. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Belum lama ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Meski belum terindikasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan langkah antisipatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, langkah tersebut di antaranya dengan menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kita harus antisipasi, mudah-mudahan tidak terjadi, makanya PHBS kami galakkan. Sampai saat ini belum ada laporan adanya penyakit Hepatitis Akut dari rumah sakit-rumah sakit di Kota Solo. Mudah-mudahan tidak ada laporan," ujar Siti, Senin (9/5).

Siti menyebut, setiap orang memiliki kemungkinan terjangkit hepatitis akut. Apalagi penyebarannya tergolong sangat cepat.

"Saya mengimbau masyarakat lebih memperhatikan personal higienis. Misalnya sering melakukan cuci tangan dan tidak menggunakan alat makan yang sudah digunakan orang lain sebelum dicuci," sarannya.

"Cuci tangan, jangan memakai sendok bareng-bareng. Kalau makan yang harus diantisipasi sendok dan gelas," katanya lagi.

Ia memperingatkan para orang tua yang memiliki anak usia 14 tahun, karena rentang usia tersebut adalah usia yang rentan terjangkit hepatitis akut.

"Paling rentan usia 14 tahun ke bawah. Anak-anak kan belum mengerti higienis sanitasinya," jelas dia.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan varian baru hepatitis itu menjangkit usia-usai dewasa, sehingga perlu diketahui gejalanya.

"Gejalanya itu lemas, muntah, mual. sama dengan hepatitis biasa. Terus sebah," tutup dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengemukakan, monitoring terutama kepada anak-anak akan digiatkan untuk mengantisipasi terkena hepatitis akut.

"Di Solo belum ada kasus, tenang saja. Tetap kita waspadai dan antisipasi jangan sampai ada kasus," ucap dia

Jika ada gejala pada anak-anak khususnya, lanjut dia, akan segera diamankan. Yang bersangkutan akan diminta untuk isolasi.

"Kalau gejalanya sudah kelihatan langsung diamankan dan diisolasi. Monitoring kita lakukan terutama pada anak-anak," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
3 Cara Antisipasi Terjadinya Aritmia dan Henti Jantung saat Mudik Lebaran
3 Cara Antisipasi Terjadinya Aritmia dan Henti Jantung saat Mudik Lebaran

Mudik Lebaran identik dengan perjalanan panjang yang bisa memicu aritmia hingga henti jantung.

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya