Antisipasi Covid-19, Gereja Santo Yusup Semarang Batasi Jemaat saat Misa Natal
Merdeka.com - Pengelola Gereja Paroki Santo Yusuf Gedangan Semarang membatasi jumlah peserta misa Natal hanya 50 persen dari kapasitas rumah ibadah itu sebagai antisipasi penularan Covid-19. Jemaat pun diwajibkan membawa undangan khusus.
"Jemaat dari luar kota juga tidak boleh ikut misa di sini. Yang boleh hanya 250 orang yang sudah mendapatkan kartu undangan dari Paroki Gedangan," kata Ketua Tim Satgas Covid-19 Gereja Santo Yusuf Gedangan Wahyu Harso Prakoso di Semarang, Kamis (23/12).
Upaya pembatasan telah disosialisasikan kepada semua jemaat gereja, sehingga mereka rata-rata telah memahami segala aturan yang berkaitan dengan protokol kesehatan.
"Jemaat tidak ada yang keberatan. Kebanyakan memahami dan menerima aturan pembatasan kapasitas yang kita berlakukan saat misa Natal. Jadi malam misa Natal jemaat yang boleh ikut beribadah berjumlah 250 orang," ungkapnya.
Makan Bersama Ditiadakan
Menurutnya, prosesi kemeriahan Natal akan jauh berkurang lantaran jemaat yang mengikuti rangkaian ibadah misa berkurang. Pada 25 Desember 2021 nanti jumlah jemaat yang hadir hanya 250 orang karena masih dalam pandemi Covid-19.
Acara pesta umat dan makan bersama usai perayaan Natal di halaman gerejanya pun ditiadakan.
"Untuk menindaklanjuti arahan dari Pemkot, mau tidak mau acara pesta umat dan pesta makan bersama tidak boleh diadakan lagi. Tentunya ini mengurangi semarak Natal tapi ini bentuk upaya mengantisipasi biar tidak ada kerumunan massa di gereja," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca SelengkapnyaMisa Sore diawali dengan hening, di mana para umat disilakan mempersiapkan hati untuk merayakan ekaristi.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya