Aniaya Peserta MOS SMA Semi Militer, Siswa Senior Jadi Tersangka
Merdeka.com - Setelah melalui penyelidikan cukup lama, polisi akhirnya menetapkan AS (16) sebagai tersangka kasus penganiayaan peserta masa orientasi siswa (MOS) SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, WJ (14). WJ tewas usai menjalani seminggu perawatan di rumah sakit akibat usus terbelit.
Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamansyah mengungkapkan, AS merupakan siswa senior korban yang menjadi pembina dalam MOS tersebut. Dia adalah tersangka kedua setelah Obby Frisman Arkataku (24) dalam kasus penganiayaan terhadap DBJ (14) pada kegiatan yang sama.
"Dari hasil rekam medis rumah sakit setelah kematian WJ, hasilnya ada organ vital yang tidak berfungsi, pankreas akut. Kita selidiki dan akhirnya mengerucut kepada AS hingga akhirnya kita tetapkan sebagai tersangka," ungkap Didi, Kamis (8/8).
Menurut dia, penetapan tersangka itu berdasarkan keterangan saksi, olah TKP, dan penemuan barang bukti. Tersangka melakukan pemukulan di bagian perut korban selama dua hari terakhir pada kegiatan MOS.
"Pemukulan pertama sebanyak dua kali dan kedua tiga kali, itu dilakukan pada dua hari berturut-turut," ujarnya.
Dia menjelaskan, pemukulan disebabkan korban lamban mengikat tali webbing ke tubuhnya. Tersangka kesal melihat sikap korban yang manja dan bermalas-malasan meski dia sudah mengingatkan.
"Motifnya hampir sama dengan kejadian yang pertama, tersangka melihat korban enggan menuruti perintahnya sehingga tersangka emosi dan melakukan pemukulan," kata dia.
Meski ditetapkan sebagai tersangka, AS tidak dilakukan penahanan lantaran masih dibawah umur. Polisi juga menilai tersangka kooperatif dalam penyelidikan.
"Kita kenakan Pasal 76 dan 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang penganiayaan terhadap anak yang menyebabkan kematian, hukumannya 15 tahun penjara," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaKetika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaOrang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca Selengkapnya