Anggota lalu lintas dan Sabhara bakal dibekali pistol buatan Pindad
Merdeka.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian akan membekali anggota Polri yang bertugas di lapangan dengan senjata api. Hal itu, karena kerap kali polisi menjadi sasaran empuk para teroris, terutama yang tidak memegang senjata.
"Karena begini tuntutan teman-teman di lapangan yakni yang di lalu lintas, lalu Sabhara yang jadi korban kemarin (korban teroris) di Kampung Melayu misalnya atau di Tuban," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).
"Polisi lalu lintas mereka diserang oleh teroris tetapi mereka tidak dilengkapi dengan alat bela diri yang cukup khususnya senjata api," sambung Tito.
Namun, tidak semua anggota Polri dilengkapi dengan senjata. Senjata api itu hanya diberikan kepada anggota Polri yang sedang bertugas di beberapa tempat menjadi zona rawan.
"Sehingga di daerah yang rawan yang kita anggap menurut peta intelijen kita bahwa ini daerah rawan teror kita ingin melengkapi anggota-anggota itu dengan alat bela diri di antaranya senjata api," ujarnya.
Tito pun akan melakukan kerja sama dengan PT Pindad agar bisa memiliki senjata api tersebut. "Nah untuk pengadaannya ini terutama untuk anggota lalu lintas dan Sabhara ini kita sudah membuka kerja sama dengan Pindad. Minggu lalu Direktur Pindad datang kebetulan Wakapolri adalah komisaris," ucapnya.
Tito juga meminta kepada Pindad untuk bisa menjadi mitra kepolisian. Karena dengan begitu, Tito bisa membekali anggota Polri yang terutama berada di lapangan dengan senjata api.
"Jadi kita juga meminta mereka nanti untuk menjadi mitra kita dalam pengadaan kita ada budget untuk itu sekaligus juga untuk mendorong industri senjata dalam negeri," tandasnya.
Tito mengatakan senjata api yang diberikan itu bukan senjata jenis laras panjang. "Saya lupa jenisnya yang jelas Pindad ya G2 pendek pistolnya bukan senjata panjang tetapi senjata pendek untuk perorangan nantinya," kata Tito.
"Saya kemarin tanya kepada Pindad bisa mereka punya persediaan 5.000 tapi kita mintanya kalau bisa di atas 10.000 ya. Tetapi kalau enggak salah yang tersedia 5.000-an kalau ada itu kita mau beli semua," imbuhnya.
Jika persediaan senjata api di Pindad tidak cukup untuk anggota Polri, selebihnya Tito akan memesan senjata api itu di tempat lain. Terutama senjata api buatan dalam negeri.
"Bisa kita beli dari luar dengan yang kita anggap itu kalau untuk anggota lalu lintas kemudian untuk daerah rawan serangan ini kita bisa berikan kelengkapan senjata produksi dalam negeri paling utama," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca Selengkapnya"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaSetelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKorps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pensiunan jenderal bintang 3 Polri yang sedang berolahraga di GBK dikawal oleh ajudan berbadan tinggi besar dan membawa pistol.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca Selengkapnya