Anand Krishna tolak dieksekusi

Merdeka.com - Tokoh spiritual Anand Krishna menolak dan siap melawan rencana eksekusi terhadap dirinya menyusul keluarnya salinan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menjatuhkan hukuman 2,5 tahun penjara dalam kasus pelecehan seksual.

"Kami siap melawan putusan sesat MA dalam mengkriminalisasikan Anand Krishna," kata koordinator Komunitas Pecinta Anand Ashram Wayan Sayoga kepada wartawan di Denpasar, Bali, Senin (24/9).

Sikap itu diambil menanggapi salinan putusan kasasi MA yang telah dipublikasikan dalam website resmi MA tertanggal 21 September 2012. Dengan turunnya salinan putusan itu, kejaksaan akan segera mengeksekusi Anand.

Menurut Sayoga, putusan MA dari awal sudah sesat mengingat Anand Krishna sebelumnya telah divonis bebas sehingga seharusnya tidak dapat dikasasi seperti diatur dalam pasal 244 dan 67 KUHP.

Dengan demikian, kata Sayoga, pengabulan kasasi tersebut dinilai pelanggaran hukum.

"Bila oknum-oknum lembaga penegak hukum punya nyali melanggar hukum, sudah saatnya bagi rakyat untuk melawan atas kesewenangan-kewenangan ini," tegas dia.

Dia juga menyayangkan salinan putusan kasasi itu turun bertepatan dengan Hari Perdamaian Dunia 21 September dan ajang International Bali Meditators Festival (IBMF), 20 - 23 September 2012 di Ubud Bali, yang dihadiri dihadiri Anand. Padahal, Anand hendak mempromosikan perdamaian, cinta kasih dan keharmonisan lintas agama dan bangsa.

"Ini upaya sistematis untuk membungkam menghentikan kegiatan-kegiatan Anand," katanya.

Anand Krishna telah diputus bebas dan dipulihkan hak, kedudukan, harkat dan martabatnya oleh PN Jakarta Selatan yang diketuai oleh Hakim Albertina Ho, 22 November 2011 lalu. Namun Majelis hakim MA yang dipimpin Zaharuddin mengabulkan kasasi jaksa pada 24 Juli 2012.