Anaknya lahir sesak napas, tukang ojek nekat jambret pedagang sayur
Merdeka.com - Berdalih tak memiliki biaya untuk pengobatan bayinya yang lahir mengalami sesak napas, Hairul (42) yang berprofesi sebagai tukang ojek nekat menjambret. Kini dia pun harus berurusan dengan polisi setelah tertangkap usai terjatuh saat hendak membawa kabur kalung milik korbannya.
Warga Jalan May Zen, Lorong Khotib, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, itu mengaku baru saja mengantar pelanggan ke kawasan Sukarami. Tiba-tiba, pelaku melihat seorang perempuan pedagang sayur yang memakai kalung emas berjalan di pinggir Jalan Kolonel H Burlian Palembang. Tanpa pikir panjang, pelaku menyerobot kalung itu. Namun, saat berusaha kabur, pelaku terjatuh dari motornya. Pelaku pun ditangkap warga. Beruntung ada petugas yang melintas sehingga pelaku terhindar dari amukan massa.
"Saya jatuh karena terlalu ngebut. Tapi, tidak digebuki orang karena ada polisi," ungkap tersangka di Mapolsek Sukarami Palembang, Senin (6/4).
Tersangka mengaku nekat menjambret lantaran terdesak biaya untuk pengobatan anak ketiganya yang baru lahir mengalami sesak napas dan harus dirawat secara intensif. Sementara tabungannya sudah habis untuk biaya persalinan.
"Bayi saya baru lahir tapi kelainan, napasnya sesak, perlu diobati. Tapi kami tidak punya uang, liat ada orang pakai kalung emas, saya jambret saja," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Sukarami Palembang Iptu Heri mengatakan, tersangka tertangkap tangan usai menjambret pedagang sayur yang hendak pulang usai berjualan. Dari tangan tersangka diamankan motor Yamaha Jupiter MX warna merah BG 6154 ZV yang dipakai tersangka dan kalung emas milik korban yang sempat dilarikan tersangka.
"Tersangka masih kita tahan di sel dan dijerat Pasal 363 KUHP," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaSuhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca Selengkapnya