Anak Wiji Tukul: Prabowo ngaku saja, di mana orang-orang hilang
Merdeka.com - Pencarian 13 orang hilang pada 1998 masih menemui jalan buntu. Para keluarga korban juga kerap melakukan desakan agar pelaku pelanggaran HAM segera diadili.
Salah satu terduga pelaku pelanggaran HAM, Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai orang yang harus bertanggungjawab atas kasus ini. Sebab, dia diduga mengotaki kasus penculikan tersebut.
Fitri Nganti Wani, anak Wiji Tukul, aktivis yang juga belum diketahui keberadaannya, menyatakan seharusnya Prabowo melakukan pertemuan dengan keluarga korban. Namun, dia mengharapkan pertemuan itu berlangsung di Komnas HAM.
"Seharusnya Prabowo mendatangi untuk dimediasi, tapi jangan saling mengundang. Lebih baik Prabowo datang ke Komnas HAM, ketemu bareng-bareng. Nggak akan diapa-apain kok. Kamu (Prabowo) cukup ngaku saja, di mana keberadaan orang-orang itu," kata Fitri di bilangan Cikini, Jakarta, Senin (23/6).
Fitri menjelaskan, sebenarnya pihak keluarga sudah memaafkan soal kasus penculikan tersebut. Namun, dirinya menegaskan tidak akan pernah melupakannya.
Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa dibaca di Liputan6.com
"Kami sudah memaafkan, tapi kami tidak melupakan. Itu tindak kejahatan pelanggaran HAM, tidak sepele. Itu nyawa orang," ungkapnya.
Wiji Tukul merupakan aktivis yang kerap menyerang melalui karya-karya puisinya. Dia diculik lantaran kerap memprovokasi masyarakat.
Selain Wiji Tukul, belasan orang lain yang kembali adalah, Petrus Bima Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Yani Afri, Sonny, Dedi Hamdun, Noval Al Katiri, Ismail, Ucok Siahaan, Hendra Hambali, Yadin Muhidin dan Abdun Nasser.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca Selengkapnya"Saya enggak sebut dengan mana nanti enggak enak. Dia kasih anggaran tinggi banget padahal saya juga sebelum masuk pemerintahan," kata Prabowo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo melihat di media sosial ada anak-anak marah sampai nangis bila orangtuanya tidak pakai baju gemoy.
Baca SelengkapnyaPrabowo bercerita haru melihat anak-anak di Sosmed yang marah sampai nangis lihat orangtuanya tak pakai kaus gemoy
Baca SelengkapnyaPrabowo mempertanyakan kecerdasan orang yang kerap mengungkit luas lahan miliknya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnya"Sebagai warga negara tentu berhak melaporkan. . Kami serahkan kepada Bawaslu," tuturnya," kata Anies
Baca Selengkapnya