Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak bangsa berprestasi lewat karya ilmiah sampai ikut proyek NASA

Anak bangsa berprestasi lewat karya ilmiah sampai ikut proyek NASA Baju antariksa baru NASA. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Selain memiliki keanekaragaman budaya, segudang prestasi tak luput dari indahnya Indonesia. Mulai dari menciptakan moda transportasi hingga berkunjung ke antariksa terlihat bukan hal yang mustahil bagi anak bangsa.

Membanggakan? Jelas. Hal ini lah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang dipertimbangkan, dan bahkan tak jarang sering dilirik pengusaha tetangga.

Seperti belum lama ini, sejumlah siswa di Indonesia menjalani eksperimen padi dan ragi di luar angkasa bersama NASA. Ini menjelaskan betapa beruntungnya Indonesia mempunyai mereka.

Berikut beberapa anak bangsa yang bisa keluar angkasa dengan segudang prestasinya:

Siswa SMA RI bakal eksperimen padi dan ragi di stasiun luar angkasa

Sejumlah siswa sekolah menengah atas gabungan dari Sumatera Utara, Jakarta, Bandung dan Jayapura terlibat dalam penelitian ruang angkasa bersama International Space Station (ISS). Lembaga tersebut dikelola sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat melalui badan antariksa National Aeronautics and Space Administration (NASA).Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake mengatakan sejumlah siswa gabungan asal Indonesia tersebut terlibat dalam eksperimen menumbuhkan padi dan ragi di stasiun luar angkasa."Mereka para siswa akan bereksperimen bagaimana menumbuhkan padi dan ragi untuk membuat beras dan tempe di gravitasi nol luar angkasa," ujar Blake dalam acara seminar bertajuk 'Tempeh and Rice from Tanah Air Go To Space' di @america, Jakarta, Minggu (17/4).Blake menyampaikan kerja sama di bidang sains dan teknologi sangat penting bagi Amerika dan Indonesia. Dia berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi NASA, namun juga bagi para siswa.Mentor para siswa gabungan yakni Saputro menjelaskan para siswa membuat eksperimen dalam sebuah laboratorium mikro yang membawa padi dan ragi, yang kemudian dikirimkan ke stasiun luar angkasa pada 23 Maret 2016.Rencananya pada tanggal 20 Mei 2016, laboratorium mikro itu akan dikirim kembali ke bumi. Saputro menjelaskan dibutuhkan waktu 25 menit bagi roket pembawa laboratorium mikro untuk bisa mencapai ISS yang jaraknya sekitar 400 kilometer dari dasar bumi."Ini agenda serius. Bagaimana menumbuhkan makanan di luar angkasa. Biaya peluncuran ini sekitar Rp4 miliar per kilogram. Sedangkan angkutan yang dibawa oleh roket adalah 3 ton. Namun kami tidak perlu membayar semahal itu karena alasan tertentu," kata Saputro.Sementara pada kesempatan sama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengaku bangga atas keterlibatan anak bangsa dalam penelitian ruang angkasa. Luhut meminta anak bangsa tidak berhenti bermimpi."Jangan pernah berhenti bermimpi, tidak perlu malu siapapun orang tua mu. Orang tua saya itu dulu supir bus, tapi tuhan punya misteri dalam perjalanan hidup kita, asalkan kita rajin belajar dengan disiplin, berhati baik, Indonesia pasti punya masa depan luar biasa," kata Luhut.

Penelitian siswa Tobasa bakal dikirim ke stasiun ruang angkasa NASA

Siswa SMA Unggul Del, Sitoluama, Laguboti, Toba Samosir (Tobasa), Sumut, menorehkan prestasi yang membanggakan. Proyek penelitian ruang angkasa mereka dikabarkan telah layak uji dan dapat diterbangkan ke stasiun ruang angkasa milik National Aeronautics and Space Administration (NASA).Kabar gembira ini ditulis di laman akun Facebook SMA Unggul Del. Mereka menyatakan Tim International Space Station (ISS) SMA Unggul Del (SUD) telah melampaui beberapa tahapan dan tiba pada tahapan Flight Test. Microlab diuji kelayakannya di Valley Christian High School (VCHS), San Jose, California."Hasilnya sangat menggembirakan karena Microlab ISS SUD yang bertopik 'Microaerobic Fermentation Under Microgravity' dinyatakan layak uji dan dapat dilaunch pada 30 Maret 2016 dari Space X, Los Angeles. Microlab tersebut diserahkan kepada koordinator program ISS," tertulis di akun Facebook itu, dikutip merdeka.com, Jumat (29/1).Kepala SMA Unggul Del Alfred H Silalahi mengaku sudah mendengar kabar itu. "Tapi saya tidak bisa kasih keterangan teknis dan detilnya, karena kode etiknya mereka (siswa dan guru yang diutus ke San Jose, Amerika Serikat) yang akan menyampaikannya. Mereka akan pulang besok," katanya saat dihubungi merdeka.com.Dua siswa dan dan guru SMA Unggul Del memang diutus ke San Jose, Amerika Serikat. Mereka terbang ke AS pada Minggu (24/1) untuk menghadiri Flight Test Microlab, proyek penelitiannya pada 24 - 28 Januari 2016. Hasil pengujian ini yang menentukan kelayakannya terbang ke ruang angkasa.Siswa SMA Unggul Del yang diterbangkan ke San Jose yaitu Gilbert Nadapdap dan Gomos Parulian Manalu. Dua gurunya yaitu Elin Bawekes dan Arini Desianti Parawi. Keempatnya merupakan utusan dari Tim International Space Station (ISS) dari SMA Unggul Del. Tim ini terdiri dari 10 siswa dan 2 guru pembimbing dan seorang administrator."Siswanya semua dari kelas 11, sedangkan gurunya adalah guru Fisika dan Biologi. Guru mentor yang punya pertimbangan untuk menetapkan siswa yang ikut ke Amerika Serikat," kata Alfred.Ditulis dalam Facebook nya Proyek Stasiun Ruang Angkasa ini merupakan partnership dengan Valley Christian High School (VCHS) bekerja sama dengan NASA. Kegiatan utama ISS Project adalah melakukan penelitian di stasiun ruang angkasa milik NASA. VCHS ditunjuk sebagai sekolah pelaksana kegiatan. Proyek penelitian dirancang dalam sebuah microlab yang akan dikirim ke ISS dengan roket tanpa awak.Sebelumnya, pencapaian tim ISS SMA Unggulan Del mendapat apresiasi positif dari Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan pendiri sekaligus Pembina Yayasan Del. Luhut juga menyatakan kebanggaannya terhadap anak-anak didiknya tersebut. Hal itu dia tuliskan dalam akun Facebooknya."Saya bangga melihat anak-anak didik saya dari kampung Sitoluama-Sumut ini mampu melewati proses seleksi yang dilakukan oleh NASA, hingga sekarang mereka berhasil masuk pada tahapan terakhir tes di NASA. Tes terakhir ini akan menentukan apakah micro lab mereka yang meneliti tentang 'micro-aerobic fermentation in space with micro gravity' layak diterbangkan ke stasiun ruang angkasa milik NASA tahun ini," tulisnya.Dalam tulisannya, Luhut juga berpesan kepada dua siswa dan dua guru tersebut bahwa mereka bukan hanya mewakili SMA Unggul Del Del, melainkan mewakili seluruh anak-anak SMA di Indonesia."Kepada Gilbert Nadapdap, Gomos Parulian Manalu serta kepada Ibu guru Elin Bawekes dan Arini Desianti Parawi, saya ucapkan selamat bekerja dan selamat berjuang! Tunjukkan bahwa orang dari kampung juga bisa tampil di kelas dunia!," tutupnya.

Keren, siswa SMA Indonesia kirim eksperimen ke stasiun luar angkasa

Siswa SMA di Sumatera Utara, Jakarta dan Bandung berhasil mengirimkan dua paket eksperimen untuk diteliti di stasiun luar angkasa, yang diberangkatkan dengan menggunakan rocket Atlas 5 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.Dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (23/3), kedua paket eksperimen tersebut dikirim bersama paket eksperimen dari banyak peneliti di dunia dan berhasil melalui seleksi ketat yang diberlakukan NASA. Seluruhnya dimasukkan ke dalam Cygnus cargo freighter yang baru diterbangkan sekitar pukul 11.05 WIB atau 23.05 waktu setempat.Eksperimen yang pertama disiapkan oleh satu team siswa SMA Unggul Del di Laguboti, Sumatera Utara. Benda yang dikirim ke luar angkasa ini untuk mempelajari pertumbuhan ragi (yeast) di luar angkasa dalam kondisi near-zero gravity. Ini merupakan eksperimen pendahuluan sebelum meluncurkan eksperimen berikutnya untuk mempelajari how to grow tempe in space.Kedua kelompok siswa ini menyiapkan perangkat eksperimen dalam bentuk micro-lab tersebut selama 6 bulan terakhir dan bulan Januari berhasil lolos flight-test NASA yang sangat ketat dan boleh diluncurkan ke International Space Station (ISS) dengan ditumpangkan pada Cygnus cargo freighter.Eksperimen kedua disiapkan oleh team siswa gabungan dari beberapa SMA di Jakarta dan Bandung untuk mempelajari pertumbuhan padi di luar angkasa (how to grow rice in space). Sebelum mencapai stasiun antariksa internasional, roket tersebut akan mengorbit terlebih dahulu pada ketinggian 400 km, sebelum mencapai docking/rendezvous ISS.Para astronot yang sedang tinggal di ISS akan memindahkan perangkat eksperimen tersebut ke Nanoracks, suatu fasilitas penelitian di US National Lab di dalam ISS. Stasiun angkasa luar ISS ini jika diletakkan di Bumi, bentangannya menutupi seluas lapangan sepak bola.ISS yang mengorbit dengan kecepatan 8 km/detik dan mengitari Bumi 15-16 kali dalam 24 jam ini dihuni oleh beberapa astronot yang berasal dari beberapa negara yang tinggal bergantian selama beberapa bulan.Perangkat micro-lab yang dirancang oleh para siswa SMA tersebut dilengkapi dengan kamera digital dan perangkat micro-controller, sehingga pertumbuhan ragi dan padi dalam selama eksperimen berlangsung dapat diamati dari Bumi atau di manapun tempat asal terhubung dengan Internet, dengan mengunduh foto-foto dari micro-lab yang dipancarkan dari ISS ke Bumi.Beberapa hari dari sekarang, para siswa di Laguboti dan di Jakarta/Bandung tersebut akan mulai mengamati dan mencatat eksperimen mereka. Para siswa SMA Indonesia tersebut sudah mendapat undangan untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di Annual Conference of the American Society for Gravitational and Space Research di Washington DC dalam bulan November 2016.Peristiwa ini menjadi sejarah penelitian pertama yang dilakukan putra putri Indonesia dari luar angkasa, dan mereka masih duduk di bangku SMA. Peluncuran misi OA-6 dapat disaksikan langsung melalui video streaming di situs spaceflightnow.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NASA Temukan 4 Objek Unik Penghuni Luar Angkasa, dari Planet Pengembara hingga Berlian
NASA Temukan 4 Objek Unik Penghuni Luar Angkasa, dari Planet Pengembara hingga Berlian

Berikut daftar objek unik luar angkasa yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)

Baca Selengkapnya
Peristiwa 5 Februari 1971: Pesawat Apollo 14 Mendarat di Bulan, Ini Sejarah dan Misinya
Peristiwa 5 Februari 1971: Pesawat Apollo 14 Mendarat di Bulan, Ini Sejarah dan Misinya

Apollo 14 adalah misi penerbangan antariksa NASA dalam program Apollo, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan.

Baca Selengkapnya
NASA Temukan Planet Layak Huni Manusia, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi
NASA Temukan Planet Layak Huni Manusia, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi

NASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebuah Baterai yang Dijatuhkan NASA dari Luar Angkasa Menimpa Rumah Seorang Pria
Sebuah Baterai yang Dijatuhkan NASA dari Luar Angkasa Menimpa Rumah Seorang Pria

Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Baca Selengkapnya
Daftar Film Fiksi Ilmiah Terbaik Menurut Ilmuwan NASA
Daftar Film Fiksi Ilmiah Terbaik Menurut Ilmuwan NASA

Berikut adalah daftar film fiksi ilmiah terbaik menurut NASA.

Baca Selengkapnya
NASA Minta Bantuan Warga Dunia Amati Gerhana Matahari yang Berbeda di Tahun Ini, Begini Caranya
NASA Minta Bantuan Warga Dunia Amati Gerhana Matahari yang Berbeda di Tahun Ini, Begini Caranya

Fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.

Baca Selengkapnya
Misteri Hilangnya Buah Tomat yang Tumbuh di Luar Angkasa, Ditemukan Dua Tahun Kemudian
Misteri Hilangnya Buah Tomat yang Tumbuh di Luar Angkasa, Ditemukan Dua Tahun Kemudian

Tomat ini hilang ketika astronot NASA melakukan eksperimen eXposed Root On-Orbit Test System (XROOTS), suatu eksperimen tanaman tanpa tanah.

Baca Selengkapnya
NASA sedang Bersiap Menyambut Asteroid Berkandungan Emas, Nilainya Sangat Menggiurkan
NASA sedang Bersiap Menyambut Asteroid Berkandungan Emas, Nilainya Sangat Menggiurkan

Beragam kandungan pada asteroid tersebut, begitu menggiurkan bagi NASA untuk menyambutnya.

Baca Selengkapnya
Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi
Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi

Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.

Baca Selengkapnya